Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kabar Potensi Poros Baru, PPP Tegaskan Tetap bersama PDI-P

Kompas.com - 07/09/2023, 09:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan, parpolnya taat asas soal dukungan kepada bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan kerja sama dengan PDI-P.

Hal itu disampaikan Mardiono menanggapi soal potensi poros baru yang disebut-sebut akan dibentuk oleh PPP dengan menggandeng Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

"PPP ini partai yang taat asas. PPP didirikan sudah 50 tahun berdiri. Dan dalam track record perjalanan PPP walau jatuh bangun tapi PPP tidak punya sejarah yang melukai bangsa ini. Tidak pernah ada. Kita tetap berjuang bersama dengan rakyat, sama-sama dengan tokoh tokoh bangsa," ujar Mardiono dalam program Gaspol Kompas.com yang ditayangkan di kanal YouTube Kompas.com, Rabu (6/9/2023) malam.

Baca juga: Soal Demokrat Bakal Gabung dukung Ganjar, PPP: Kalau Terjadi Akan Tambah Energi Positif

Dalam konteks kerja sama dengan PDI-P, Mardiono mengatakan bahwa sebelumnya pada rapat pimpinan nasional (Rapimnas) ke-V di Yogyakarta, sudah menghasilkan keputusan bahwa PPP mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Keputusan kedua dalam rapimnas tersebut menyepakati bahwa PPP bekerja sama dengan PDI-P.

"Itu adalah hasil keputusan rapimnas dan merupakan keputusan kolektif kolegial yang harus diatasi oleh semua lapisan di segala organisasi PPP. Kemudian, kita belum ada wacana untuk mengubah hasil keputusan itu," kata Mardiono.

Selain itu, sebelumnya ada 16 kepengurusan wilayah yang sudah melakukan deklarasi untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Baca juga: Soal Wacana Duet Ganjar-Gibran, PPP Sebut Belum Ada Pembahasan di Koalisi

Kemudian, pernah ada sejumlah surat dari pengurus daerah lainnya yang mendesak agar PPP menyampaikan dukungan untuk kader PDI-P tersebut.

Oleh karena itu, menurut Mardiono, untuk mengalihkan dukungan atau membentuk poros baru bukan merupakan hal yang mudah.

Selain karena melihat sikap akar rumput partai, ia mengatakan, perubahan sikap dukungan juga harus dibahas secara berjenjang.

"Enggak semudah itu melakukan manuver politik," ujar Mardiono.

Baca juga: Tak Masalah Demokrat Gabung Dukung Ganjar, PPP: Komunikasi Sudah di Tingkat Fraksi dan DPP

Lebih lanjut, saat ditanya soal Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno yang disebut kerap melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai untuk membentuk kemungkinan poros baru, Mardiono menanggapi dengan santai.

Menurut dia, sudah menjadi tugas bagi Ketua Bappilu untuk menjalin komunikasi dengan partai politik (parpol) lain.

"Selain untuk sama-sama memberikan kontribusi. Kita juga ingin agar para ketua umum duduk bersama untuk menggagas ide untuk bangsa ke depan," kata Mardiono.

Hal yang sama juga ditegaskan Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani. Ia menegaskan bahwa PPP akan bekerja sama dengan PDI-P pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: PPP Tetap Ajukan Sandiaga meski Puan Singgung Peluang Gibran Jadi Bakal Cawapres Ganjar

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com