Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Sosok Cawapres untuk Ganjar dan Prabowo, Harus Dongkrak Elektabilitas

Kompas.com - 05/09/2023, 21:43 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat politik Adi Prayitno menyebut sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto harus bisa mendongkrak elektabilitas dari kedua calon presiden (capres) itu.

Sebagaimana diketahui, hingga kini calon presiden (capres) dari PDI-P Ganjar Pranowo dan capres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto masih belum mengumumkan bakal cawapresnya.

“Karena posisi cawapres inikan juga vital posisi cawspres juga menjadi kunci kalau cawapres itu dipilih oleh Ganjar atau Prabowo harus bisa dipastikan meningkatkan elektabilitasnya,” kata Adi saat dikonfirmasi, Selasa (5/9/2023).

Dia menyebut, elektabilitas cawapres untuk Ganjar dan Prabowo harus kuat dan dikenal banyak orang.

Baca juga: AHY: Kader Demokrat Marah Bukan karena Ketua Umumnya Tak Jadi Cawapres

Adi menilai beberapa nama yang memiliki elektabilitas kuat seperti Mahfud MD, Sandiaga Uno, serta Ridwan Kamil cocok untuk menjadi cawapres Ganjar.

Sebab, elektabilitas nama tersebut cukup tinggi secara statistik dibanding nama-nama lainnya.

“Nama-nama seperti Mahfud MD, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil adalah nama-nama yang saya kira layak menjadi nominator yang potensial untuk mndampingi Ganjar gitu ya, itu terlepas hal-hal urusan politik,” ujar dia.

Sementara untuk Prabowo, kata Adi, nama-nama yang cocok untuk dipertimbangkan menjadi cawapresnya adalah Erick Thohir lantaran elektabilitas Menteri BUMN itu juga bagus dalam beberapa survei.

Baca juga: Cak Imin Beri Sinyal Tinggalkan Prabowo, Airlangga Bingung, Gerindra Happy

Selain Erick, ia juga menilai Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga memiliki kans yang bagus untuk dijadikan cawapres Prabowo.

“Atau berpasangan dengan Airlangga Hartarto sebagai ketum partai yang cukup besar, Ketum Golkar yang dinilai punya kemampuan untuk mengorkestrasi kekuatan politik Partai Golkar dan yang sudah teruji kuat di pileg,” ucap dia.

Sebagai informasi, saat ini terdapat tiga calon presiden yang digadang-gadang berkontestasi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ketiga nama itu yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang bakal diusung oleh PDI-P, PPP dan dua partai non Parlemen, Partai Hanura dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Kedua, Prabowo Subianto yang akan diusung Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Ketiga, ada pasangan capres Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang didukung oleh PKS dan Partai Nasdem. Anies saat ini sudah mendeklarasikan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakilnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com