Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miris Dengar Cerita Hakim di Luar Jawa, Johan Budi: Bangun Tidur Sebelahan dengan Biawak

Kompas.com - 31/08/2023, 12:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Johan Budi mengaku miris mendengar cerita hakim-hakim tinggi di daerah yang merasakan hidup tak layak, tidak seperti hakim-hakim agung di ibu kota atau Pulau Jawa.

Johan bercerita bahwa ada hakim tinggi di daerah Kalimantan yang memiliki rumah dinas tidak layak, bahkan bersebelahan dengan binatang liar.

Hal ini diketahui Johan saat melakukan kunjungan kerja Komisi III ke beberapa wilayah di Kalimantan.

"Saya miris, Pak, mendengar cerita dari hakim, baik di PT (pengadilan tinggi) maupun yang ada di PN (pengadilan negeri). Sarana dan prasarananya sangat minim. Bahkan kondisi rumah dinas yang mereka tempati itu sangat tidak layak," kata Johan dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Sekretaris MA, MK dan KY, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

"Bahkan sesekali mereka secara sinis ya, 'kadang-kadang kami bisa bangun tidur ini di sebelah tempat tidur ini ada biawak'. Menunjukan betapa minimnya sarana prasarana hakim yang ada di luar Pulau Jawa," tambah dia.

Baca juga: Brigjen Jeanne Mandagi, dari Hakim sampai Polwan Bintang Satu Pertama Polri

Atas hal ini, Johan bertanya apakah soal sarana prasarana kepada hakim di daerah bisa mendapatkan tambahan anggaran dari negara.

Dia pun berharap anggaran tahun 2024 kepada Mahkamah Agung (MA) bisa digunakan memperbaiki sarana prasarana para hakim tersebut.

"Nah ini di dalam, karena membahas soal anggaran, saya menyarankan kepada Sesma (Sekretaris MA), untuk memikirkan itu, Pak. Nasib hakim-hakim bapak yang ada di daerah itu, Pak," ujar dia.

Politikus PDI-P ini tak sampai situ bercerita mirisnya para hakim di Kalimantan.

Ia bahkan juga bercerita ada hakim yang harus berpindah ke ruangan lain hanya untuk menggunakan mesin print.

Bahkan, dikatakan Johan, printer yang tersedia hanya satu buah dan itu pun sudah rusak.

"Ini kontras Pak Plt Sesma dengan hakim hakim yang ada di Mahkamah Agung, Pak. Bahkan hakim-hakim yang di Mahkamah Agung itu banyak juga yang kaya, jauh sekali dengan apa yang dipunyai oleh hakim-hakim tinggi yang ada di daerah," beber Johan di hadapan Plt SesmaSugiyanto.

Baca juga: Cerita Hakim Artidjo yang Pernah Disantet - Satu Meja

Setelah bercerita, Johan Budi pun berharap jabatan Plt yang kini masih diemban Sugiyanto segera hilang.

Dengan maksud, Sugiyanto bisa segera menjadi Sekretaris MA secara definitif agar bisa menjalankan tugasnya berkeliling daerah melihat kehidupan para hakim di luar Pulau Jawa.

"Mungkin Pak Sugiyanto kalau Plt-nya sudah hilang, keliling lah, Pak. Biar bapak tahu betul bagaimana kondisi hakim hakim yang ada di daerah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com