Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andang Subaharianto
Dosen

Antropolog, dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Rektor UNTAG Banyuwangi, Sekjen PERTINASIA (Perkumpulan Perguruan Tinggi Nasionalis Indonesia)

Menyoal Isu Keretakan Megawati dan Jokowi

Kompas.com - 28/08/2023, 13:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ISU politik mutakhir paling seksi menjelang Pemilu 2024, menurut saya, adalah isu keretakan hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Secara inisial disebut “Teuku Umar” dan “Istana”, mengacu kediaman Megawati dan Jokowi.

Isu tersebut seksi karena kedua tokoh berperanan sangat besar dalam konstelasi politik nasional. Banyak kepentingan berkelindan di seputar isu tersebut. Benarkah retak?

Sepintas kelihatan benar. Kesan yang sampai ke publik, Jokowi berhasil “ditarik” dan “dijauhkan” dari PDIP-Megawati oleh kekuatan tertentu. Teuku Umar dan Istana tak lagi sejalan. Ini kesan publik.

Tafsir liar

Banyak peristiwa yang dibaca publik menguatkan kesan itu. Meski peristiwa-peristiwa itu sebenarnya terkait tugas-tugas pemerintahan Jokowi sebagai presiden, Prabowo Subianto sebagai menteri, Ganjar Pranowo sebagai gubernur, dan Gibran Rakabuming Raka (putra sulung Jokowi) sebagai wali kota.

Sikap relawan Jokowi dan manuver sejumlah partai politik (parpol) pendukung pemerintah, seperti PAN dan Partai Golkar tiba-tiba mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo pada 13 Agustus 2023. Padahal, sebelumnya masih tampak baik-baik saja dengan poros PDIP-Ganjar.

Juga peristiwa lain, misalnya, gugatan sejumlah pihak ke MK terkait batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Gugatan itu dibaca publik sebagai siasat kubu Prabowo untuk mendekati Jokowi.

Caranya dengan mengupayakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo. Usia Gibran tidak memenuhi syarat cawapres, sehingga pasal yang membatasi harus digugat.

Gugatan tersebut lalu mengundang hiruk-pikuk gugatan tandingan di MK. Sejumlah pihak meminta MK membatasi usia capres-cawapres maksimum 70 tahun, dan memasukkan syarat tambahan.

Yang mengejutkan publik, kritik Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, tentang proyek food estate. Tak seperti biasanya. Sebab, PDIP biasanya selalu membela setiap kebijakan Jokowi.

Publik lalu menafsirkan secara liar dan membentuk kesan bahwa Teuku Umar sedang tidak baik-baik saja dengan Istana. Restu Jokowi menjauh dari Ganjar yang diusung PDIP, yang saat deklarasi pada 21 April 2023, Jokowi juga hadir.

Namun, tampaknya Jokowi kegerahan juga dengan tafsir liar tersebut. Presiden merasa harus mengklarifikasinya pada Sidang Tahunan MPR RI pada 16 Agustus 2023. Dengan tegas Jokowi menyatakan tidak berurusan dengan capres dan cawapres.

Jokowi menegaskan dirinya bukan ketua umum parpol, bukan pula ketua koalisi parpol. Menurut Jokowi, mengacu pada ketentuan perundang-undangan, penentu capres dan cawapres adalah parpol dan koalisi parpol.

”Jadi, saya mau bilang, itu bukan wewenang saya, bukan wewenang Pak Lurah. Walaupun saya paham sudah nasib seorang Presiden untuk dijadikan paten-patenan, dijadikan alibi, dijadikan tameng,” ujar Presiden Jokowi (Kompas.id, 16/08/2023).

Kata-kata Jokowi terkesan jengkel dengan pergerakan para aktor politik yang suka berlindung di balik dirinya. Meski Jokowi pernah juga menyatakan mau “cawe-cawe” urusan transisi kepemimpinan nasional.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com