JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebutkan, partainya terbuka jika Budiman Sudjatmiko memilih Gerindra setelah dipecat PDI-P.
Namun demikian, Fadli mengatakan, belum ada satu sikap atau keputusan dari Budiman yang disampaikan pada Gerindra hingga kini terkait langkah politiknya ke depan.
"Saya kira pasti punya suatu rencana ya. Kalau ke depan kan, kita tunggu saja apa keputusannya, apakah tidak berpartai dulu, apakah nanti mau bergabung dengan salah satu partai, atau bergabung dengan Gerindra," kata Fadli Zon ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/8/2023).
"Kalau Gerindra ya pasti welcome, tapi kan kita tidak ingin ya seolah-olah seperti itu ya. Jadi, kita itu tergantung yang bersangkutan," lanjut dia.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Dipecat PDI-P Setelah Dukung Prabowo, Gerindra Ogah Ikut Campur
Fadli mengatakan, sejauh ini komunikasi Budiman dengan Gerindra berjalan baik usai memberikan Prabowo Subianto.
Secara personal, Fadli juga mengenal baik Budiman sejak sama-sama aktif dalam pergerakan mahasiswa.
"Saya dulu kenal sudah lama dari tahun 90-an sama-sama sekolah juga di Inggris, sering beberapa kali ngopi bareng," ucapnya.
Lebih jauh, Fadli Zon mengaku belum tahu soal adanya komunikasi antara Budiman dan Gerindra setelah dipecat PDI-P.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Dipecat, PDI-P: Dukung Capres Selain Ganjar Pelanggaran Berat
Dia mengatakan, Gerindra saat ini berfokus untuk memenangkan Prabowo sebagai Presiden pada 2024.
"Ya saya kira belum secara membahas hal-hal seperti itu. Konsentrasinya kan bagaimana ikut memenangkan Pak Prabowo," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Budiman Sudjatmiko telah menerima surat pemecatan sebagai kader dari DPP PDI-P.
Surat itu diterima Budiman pada hari ini, Kamis (24/8/2023). Ia dipecat beberapa hari setelah menyatakan mendukung Prabowo.
"Sudah, sudah (menerima). Iya benar (pemecatan)," kata Budiman saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Dipecat, PDI-P: Dukung Capres Selain Ganjar Pelanggaran Berat
Budiman menjelaskan, surat itu ditandatangani oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.
Ia menuturkan, surat itu diterima oleh sang anak dan langsung dikirimkan kepadanya melalui sebuah foto.