Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Karhutla, Polri Imbau Warga Tak Buang Puntung Rokok dan Bakar Sampah Sembarangan

Kompas.com - 25/08/2023, 11:12 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) mengimbau jajaran turut melakukan upaya pencegahan terjadinya kebakaran lahan dan hutan (karhutla) dan wilayah pemukiman.

Adapun potensi karhutla cukup besar terjadi lantaran Indonesia sudah memasuki puncak musim kemarau pada Agustus-September 2023.

"Saya mengimbau tentu upaya Polri selain penindakan ada upaya-upaya pencegahan, pencegahan itu bisa preemtif, preventif," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Jumat (25/8/2023).

Baca juga: Karhutla di Kalbar Meluas, Ini Upaya Mitigasi Kementerian LHK

Ramadhan menjelaskan, upaya preemtif dapat dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, misalnya untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan.

"Dari hal-hal yang sepele kita harus mengingatkan misalnya membuang puntung rokok sembarangan, kadang membuang puntung rokok di dalam kotak sampah, kotak sampahnya bisa membuat kebakaran, nah ini kebakaran permukiman-permukiman," ucapnya.

Selain itu, jajaran polisi di daerah juga bisa mengingatkan masyarakat agar tidak membakar sampah sembarangan dan tanpa diawasi.

"Kalaupun ada bakar sampah misalnya agar ditunggu atau kalau ditinggal dia harus dipadamkan dulu. Ini kerja sama antara masyarakat sama Polri dan upaya-upaya pencegahan kebakaran itu harus terus dilakukan," ucapnya.

Ramadhan mengatakan, jajaran Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) juga terus diingatkan agar ikut serta memberikan imbauan kepada warga setempat.

Dia berharap aparat penegak hukum bersama masyarakat bisa bersama-sama melakukan pencegahan dini terjadinya kebakaran, baik di hutan maupun pemukiman.

"Termasuk mengimbau kepada masyarakat yang bisa memperingati terhadap masyarakat lainnya, misalnya ada masyarakat membakar sampah sembarangan, nah kita mengimbau kepada masyarakat untuk mengingatkan," ujar dia.

Diketahui, potensi terjadinya karhutla diprediksi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Agustus-September 2023.

Beberapa wilayah dengan potensi kebakaran hutan dan lahan, meliputu daerah daerah tengah selatan Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara hampir seluruhnya, Kalimantan tengah ke selatan, Sulawesi tengah ke selatan, dan Papua tengah ke selatan.

Baca juga: Gubernur Kalbar Sebut Ada Perusahaan Didenda Rp 917 Miliar karena Karhutla tapi Belum Dieksekusi

"Untuk akhir Agustus ini, kita sudah ada pada fase peak-nya, fase puncaknya kemarau," kata Kepala Pusat Data, Informas, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, dikutip dari YouTube Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Dia meminta masyarakat di wilayah tersebut harus berhati-hati, termasuk masyarakat yang tinggal di permukiman padat penduduk.

"Itu kita benar-benar harus waspada. Kalau untuk Jawa itu kekeringan dan kebakaran lahan dengan perumahan. Sangat hati-hati dengan sampah, puntung rokok, dan lain-lain. Hati-hati di permukiman karena kebakaran satu rumah bisa menjalar dengan cepat ke yang lain," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com