Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Heran Lihat Perempuan Sekarang: Maunya Apa Ya? Selfie, Flexing, Mejeng?

Kompas.com - 23/08/2023, 09:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan kegiatan para perempuan yang belakangan dianggap bertolak belakang dengan perjuangan para perempuan pada era kemerdekaan.

Perempuan saat ini, menurut Megawati, malah kerap mempertontonkan hal yang dinilai seharusnya tidak perlu. Misalnya, sibuk berswafoto atau selfie dan pamer kekayaan atau flexing.

Hal itu ia sampaikan saat bercerita bahwa dirinya pernah meresmikan kapal bernama "Laksamana Malahayati". Mega mengaku kagum dengan sosok pahlawan nasional perempuan yang berasal dari Aceh tersebut.

Baca juga: Hasto Ungkap Respons Megawati soal Wacana Duet Ganjar-Anies, Sebut Cawapres Belum Final

"Dia (Laksamana Malahayati) seorang Laksamana, jenderal angkatan laut dan dia tempur lho. Baca sejarah, waktu itu dibunuh lho, Gubernur Jenderal Cornelis de Houtman, perang tanding pakai apa, pakai pedang," cerita Megawati di hadapan para relawan Ganjar Pranowo yang sebagian besar kaum intelektual Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (22/8/2023).

Berkaca pada perjuangan Laksamana Malahayati, Megawati lantas membandingkan dengan perempuan zaman sekarang.

Ia pun heran dan bertanya apa keinginan perempuan saat ini karena sering melakukan kegiatan yang tak ada artinya.

Baca juga: Hasto Sebut Pernyataan Megawati Soal Minta Jokowi Bubarkan KPK Dipelintir

"Lah kok menurut saya, perempuan sekarang karepe opo yo (maunya apa ya)? Nah, ya memang ada benarnya itu, karena apa? Wah, kalau untuk opo, selfie, terus opo neh (lagi) iku (itu), flexing, sudah gitu mejeng, masya Allah," sesal Megawati.

Presiden kelima RI ini menyadari bahwa ucapannya pasti akan dipertanyakan kembali oleh para perempuan dan ibu-ibu.

Mereka, jelas Megawati, pasti akan heran mengapa dirinya mengatakan demikian.

"Lah, benar lho. Silakan saja lihat (para perempuan sekarang). Lah, terus maunya apa? Saya tanya maunya apa?" ujar Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini.

Baca juga: Megawati Ajak Para Ibu Menangkan Ganjar, Janjikan Bantuan Hukum Kasus Kekerasan

Lebih lanjut, Megawati mulai menyinggung persoalan stunting yang juga menjadi persoalan para ibu rumah tangga.

Namun, ia enggan terlalu jauh berkomentar karena merasa apa yang disampaikan justru kerap berbalik kepadanya.

Megawati mengaku dari ucapannya malah kerap mengalami perundungan atau bully.

"Wah untuk ibu-ibu, mbok ya sudah jangan mikir kalau untuk masak itu enggak usah selalu minyak goreng. Wah (saya) di-bully, Ibu Mega tidak empati pada rakyat, eee gile," ucapnya.

Baca juga: Disaksikan Megawati, Komunitas Intelektual DIY Deklarasi Dukung Ganjar di Pilpres 2024

"Lha padahal saya itu bilang, itu dipotong (kutipannya). Saya bilang bisa, dengan bikin kukusan, dengan bikin kukusan, sayur, dipepes, dipanggang. Lah kalau terus-terusan begini saya khawatir lho," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com