Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Megawati Ingin Cerita soal Budiman Sudjatmiko, tapi Tak Jadi karena Waktu

Kompas.com - 22/08/2023, 16:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyampaikan sambutannya di Kantor DPD PDI-P Yogyakarta untuk kali pertama, Selasa (22/8/2023) siang.

Menjelang akhir sambutannya, Megawati sempat ingin bercerita soal politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko yang belakangan terang-terangan mendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto bukan Ganjar Pranowo.

"Nih, kalau mau ditulis sama wartawan, seperti kasus nih Pak Budiman Sudjatmiko," kata Megawati di hadapan ratusan kader PDI-P Yogyakarta.

Para awak media yang mendengarkan Megawati pun menunggu ucapan berikutnya dari Presiden kelima RI itu.

Baca juga: Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Tak Terpikir Pindah Partai, Saya Masih PDI-P

Usai riuh terdengar mengiringi pernyataan itu, Megawati malah berhenti dan membuat semua hadirin menanti.

Namun, tak sempat bercerita, Megawati lantas bertanya pada Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto apakah dirinya masih diperbolehkan berbicara lebih panjang.

"Lah, bingungnya. Oh, sebelum itu. Hah, kapan kita mesti pergi ini?" tanya Megawati melirik Hasto.

Mendengar Hasto menjawab waktunya tak lama lagi karena harus ke agenda selanjutnya, Megawati pun tak jadi cerita soal Budiman Sudjatmiko.

Sontak, semua kader PDI-P Yogyakarta yang hadir tertawa.

Baca juga: DPP PDI-P Tak Jadi Umumkan Status Budiman Sudjatmiko Hari Ini

Berhenti bicara soal Budiman, Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini bercerita tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada suatu ketika, Megawati diajak berbincang dengan Jokowi. Kepala Negara bertanya kepadanya seperti apa suasana Pemilu 2024 ini akan berlangsung.

Namun, Megawati malah mengibaratkan suasana Pemilu layaknya orang berdansa. Ada yang sendirian, berdua hingga beramai-ramai. Musik karena dansa itu pun disebutnya berbeda-beda.

Namun, lebih dari itu, Megawati mengajak Jokowi agar tak usah risau memikirkan suasana Pemilu. Melainkan terus fokus bekerja turun ke masyarakat.

"Enggak usah nanti mikir gini, 'Aduh kok kita dikurung, kita di ini terus, meneng wae (diam saja), meneng wae, tapi nyambut gawe. Turun ke akar rumput, sapa mereka, enggak ada jalan lain'," pesan Megawati ke Jokowi saat itu.

Baca juga: Pertanyakan Kabar Terancam Dipecat PDI-P, Budiman Sudjatmiko: Belum Ada Surat Pemanggilan

Sebagai informasi, DPP PDI-P sebelumnya merencanakan memberikan sanksi terhadap Budiman Sudjatmiko karena terang-terangan mendukung Prabowo sebagai bakal capres.

Namun, sanksi itu tidak jadi diberikan pada Senin (21/8/2023) di kantor DPP PDI-P. Pengumuman pembatalan itu disampaikan Kepala Sekretariat DPP PDI-P Yoseph Aryo Adi Dharmo.

Adi memberikan alasan bahwa DPP PDI-P tengah fokus membahas hasil survei ketimbang soal dukungan Budiman Sudjatmiko ke Prabowo.

"Hari ini, PDI Perjuangan sedang fokus membahas hasil survei Indikator dan Kompas yang menunjukkan kenaikan elektoral Ganjar Pranowo dan terjadi rebound," kata Adi dalam keterangannya, Senin.

Baca juga: PDI-P Dinilai Sengaja Tarik Ulur, Tak Mau Budiman Sudjatmiko Dianggap Pahlawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Elite PDI-P Sebut Rakernas Tak Bahas Posisi di Pemerintahan Prabowo

Elite PDI-P Sebut Rakernas Tak Bahas Posisi di Pemerintahan Prabowo

Nasional
PKS Beri Sinyal Agar Anies Mengalah pada Sudirman Said Terkait Pilkada DKI Jakarta

PKS Beri Sinyal Agar Anies Mengalah pada Sudirman Said Terkait Pilkada DKI Jakarta

Nasional
MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

Nasional
KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin dkk ke Negara

KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin dkk ke Negara

Nasional
Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

Nasional
PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

Nasional
MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep 'Link and Match'

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep "Link and Match"

Nasional
MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

Nasional
Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Nasional
Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Nasional
PDI-P Tak Bakal 'Cawe-cawe' dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

PDI-P Tak Bakal "Cawe-cawe" dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan Jadi Asisten Anak SYL

Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan Jadi Asisten Anak SYL

Nasional
Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com