Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan buat Prabowo dari Pemilih Jokowi Meluas, Kabar Buruk bagi PDI-P

Kompas.com - 22/08/2023, 11:58 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin besarnya dukungan pemilih Joko Widodo pada Pemilu 2019 yang mengalir ke bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra untuk Pemilu 2024, Prabowo Subianto, disebut pertanda buruk bagi PDI Perjuangan.

Situasi itu memperlihatkan bahwa sekalipun PDI-P merupakan partai “pemilik” Jokowi, massa pendukungnya tak serta merta memberikan dukungan buat bakal capres yang diusung partai banteng, Ganjar Pranowo.

“Hal ini tentu saja merupakan kurang baik bagi PDI-P karena basis suara pemilih Presiden Joko Widodo notabene merupakan kader PDI Perjuangan tidak otomatis mengalir secara solid kepada Ganjar Pranowo yang merupakan bakal capres PDI Perjuangan,” kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Tak Mau Remehkan Anies, PDI-P Bayangkan Ganjar-Anies Bersatu

Bawono mengatakan, hasil jajak pendapat terbaru Litbang Kompas yang memperlihatkan semakin besarnya dukungan pemilih Jokowi untuk Prabowo sejalan dengan temuan survei Indikator Politik Indonesia beberapa bulan terakhir.

Survei Indikator periode April 2023 memperlihatkan, 24,6 persen basis pemilih Jokowi-Maruf Amin memberikan dukungan untuk Prabowo. Angka itu meningkat menjadi 28,5 persen pada survei periode Juni 2023.

Menurut Bawono, situasi ini tak tak lepas dari sinyal restu Jokowi untuk Prabowo. Dalam berbagai kesempatan, Jokowi terang-terangan mempromosikan Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai calon presiden potensial untuk pemilu mendatang.

“Pandangan positif elite politik dan publik terhadap Prabowo Subianto sebagai figur paling cocok dalam melanjutkan program-program kebijakan Presiden Joko Widodo terbentuk dari sikap dukungan secara langsung dari Presiden Jokowi sendiri,” ujar Bawono.

Baca juga: Survei Sebut Ganjar Masih Teratas, PDI-P Siap Rebut Suara Anak Muda, Masyarakat Islam dan Luar Jawa

Kepala negara juga hampir selalu mengajak Prabowo dalam berbagai kegiatan kenegaraan. Seolah, Menteri Pertahanan itu merupakan sosok spesial buat Jokowi.

Prabowo pun telah membuktikan kinerja dan dedikasi tinggi selama menjadi pembantu presiden di Kabinet Indonesia Maju, kendati ia pernah menjadi rival pada dua pemilu presiden terdahulu.

Oleh karenanya, tak heran jika belakangan Prabowo mendapat atensi luas dari publik maupun elite partai politik.

“Di mata pemilih Presiden Joko Widodo di pemilu terdahulu, Prabowo diasosiasikan sebagai bakal calon presiden direstui oleh presiden,” tutur Bawono.

Sebagaimana diketahui, Survei Litbang Kompas mencatat suara pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 yang mengalir ke Prabowo Subianto semakin besar.

Pada Agustus 2023, suara pemilih Jokowi yang mengalir ke Prabowo sebesar 36,4 persen. Angka tersebut naik sejak Januari 2023.

Pada Januari 2023, suara pemilih Jokowi yang mendukung Prabowo sebesar 27,7 persen, lalu meningkat lagi menjadi 33,9 persen di Mei 2023.

Baca juga: Citra Prabowo Kian Lekat dengan Jokowi, PDI-P Perlu Raih Kembali Dukungan

Namun demikian, bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo tetap menjadi sosok yang paling banyak mendapatkan aliran suara dari pemilih Jokowi. Jika Ganjar berhadapan dengan Prabowo, pemilih Jokowi yang memilih Ganjar mencapai angka 63,6 persen.

Adapun survei ini dilakukan selama 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia.

Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com