JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengaku tak ambil pusing dengan hasil survei yang memperlihatkan elektabilitas bakal calon presiden (capres) yang diusung partainya, Anies Baswedan, berada di posisi ketiga atau di bawah Prabowo dan Ganjar.
Terkini, hasil survei Litbang Kompas memperlihatkan bahwa elektabilitas Anies dalam berbagai simulasi nama menempati posisi tiga sebagai bakal capres potensial.
"Hari ini, saya tidak terlalu risau bahwa lembaga survei itu sebagai suatu forum lembaga akademis keilmuan ini kita jadikan rujukan. Karena prinsipnya begini, peneliti itu boleh salah, boleh tidak sesuai," kata Ali kepada wartawan, Senin (21/8/2023).
Baca juga: Desak Anies Deklarasi Bakal Cawapres, PKS Sebut Tak Perlu Tunggu yang Tak Pasti
Kemudian, Ali mengungkapkan soal kemungkinan lembaga survei nasional terafiliasi dalam politik.
"Kalau saya begini, untuk urusan survei mensurvei, saya mau tanya sama kamu, masih ada kepercayaan ndak? Kau percaya ndak bahwa lembaga survei itu terafiliasi dalam politik?" tanya Ali.
Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR ini mencontohkan bagaimana Nasdem beberapa kali memperoleh hasil Pemilu justru tidak sesuai dengan hasil survei.
"Saya punya pengalaman di Nasdem itu 2014, 2019 termasuk Litbang Kompas itu lembaga yang dengan tugas menyatakan bahwa Nasdem itu tidak akan lolos parliamentary threshold. Nah, 2014, 2019, SMRC, LSI hampir semua lembaga survei," ujarnya.
"Tapi, kemudian fakta itu terbalik. Nasdem di 2014, 7 persen. Kemudian, di 2019, 10 persen (lolos parlemen). Sekarang pertanyaan saya bagaimana pertanggungjawaban moral para lembaga-lembaga survei tersebut?" tanya Ali melanjutkan.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo Menang Head to Head Lawan Ganjar, Pendukung Anies Jadi Kunci
Ali juga menyatakan bahwa ketika menemani Anies kunjungan ke masyarakat, animo masyarakat justru berbeda dengan apa yang ditunjukkan hasil survei.
Menurutnya, sosok Anies justru dinantikan oleh publik. Bahkan, ia melihat masyarakat yang datang sendiri ke Anies.
"Dari setiap kunjungan-kunjungan ke daerah tidak pernah melakukan mobilisasi terhadap rakyat, artinya masyarakat datang sendiri. Kemudian, setiap berkunjung ke mana-mana tidak pernah dimobilisasi itu adalah berarti kami berkesimpulan di dalam masyarakat betul-betul murni ya mengintai gagasan yang dibawakan oleh Anies," kata Ali.
Baca juga: Tak Mau Remehkan Anies, PDI-P Bayangkan Ganjar-Anies Bersatu
Diberitakan sebelumnya, elektabilitas Anies berada di posisi tiga dalam berbagai simulasi yang terekam dari jajak pendapat Litbang Kompas.
Dalam skema 10 nama, misalnya, Ganjar mendapatkan 29,6 persen, Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.
Kemudian, dalam skema lima nama, perolehan Ganjar 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.
Sementara itu, dalam simulasi tiga nama, Ganjar mendapatkan elektabilitas 34,1 persen, Prabowo 31,3 persen, dan Anies 19,2 persen.
Survei Litbang Kompas dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error lebih kurang 2,65 persen.
Survei tersebut juga sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.
Baca juga: Desak Anies Deklarasi Bakal Cawapres, PKS Sebut Tak Perlu Tunggu yang Tak Pasti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.