Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Anies di Posisi 3 Versi Litbang "Kompas", Nasdem Tak Risau

Kompas.com - 21/08/2023, 20:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengaku tak ambil pusing dengan hasil survei yang memperlihatkan elektabilitas bakal calon presiden (capres) yang diusung partainya, Anies Baswedan, berada di posisi ketiga atau di bawah Prabowo dan Ganjar.

Terkini, hasil survei Litbang Kompas memperlihatkan bahwa elektabilitas Anies dalam berbagai simulasi nama menempati posisi tiga sebagai bakal capres potensial.

"Hari ini, saya tidak terlalu risau bahwa lembaga survei itu sebagai suatu forum lembaga akademis keilmuan ini kita jadikan rujukan. Karena prinsipnya begini, peneliti itu boleh salah, boleh tidak sesuai," kata Ali kepada wartawan, Senin (21/8/2023).

Baca juga: Desak Anies Deklarasi Bakal Cawapres, PKS Sebut Tak Perlu Tunggu yang Tak Pasti

Kemudian, Ali mengungkapkan soal kemungkinan lembaga survei nasional terafiliasi dalam politik.

"Kalau saya begini, untuk urusan survei mensurvei, saya mau tanya sama kamu, masih ada kepercayaan ndak? Kau percaya ndak bahwa lembaga survei itu terafiliasi dalam politik?" tanya Ali.

Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR ini mencontohkan bagaimana Nasdem beberapa kali memperoleh hasil Pemilu justru tidak sesuai dengan hasil survei.

"Saya punya pengalaman di Nasdem itu 2014, 2019 termasuk Litbang Kompas itu lembaga yang dengan tugas menyatakan bahwa Nasdem itu tidak akan lolos parliamentary threshold. Nah, 2014, 2019, SMRC, LSI hampir semua lembaga survei," ujarnya.

"Tapi, kemudian fakta itu terbalik. Nasdem di 2014, 7 persen. Kemudian, di 2019, 10 persen (lolos parlemen). Sekarang pertanyaan saya bagaimana pertanggungjawaban moral para lembaga-lembaga survei tersebut?" tanya Ali melanjutkan.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo Menang Head to Head Lawan Ganjar, Pendukung Anies Jadi Kunci

Ali juga menyatakan bahwa ketika menemani Anies kunjungan ke masyarakat, animo masyarakat justru berbeda dengan apa yang ditunjukkan hasil survei.

Menurutnya, sosok Anies justru dinantikan oleh publik. Bahkan, ia melihat masyarakat yang datang sendiri ke Anies.

"Dari setiap kunjungan-kunjungan ke daerah tidak pernah melakukan mobilisasi terhadap rakyat, artinya masyarakat datang sendiri. Kemudian, setiap berkunjung ke mana-mana tidak pernah dimobilisasi itu adalah berarti kami berkesimpulan di dalam masyarakat betul-betul murni ya mengintai gagasan yang dibawakan oleh Anies," kata Ali.

Litbang Kompas/RFC/BST Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Calon Presiden

Baca juga: Tak Mau Remehkan Anies, PDI-P Bayangkan Ganjar-Anies Bersatu

Diberitakan sebelumnya, elektabilitas Anies berada di posisi tiga dalam berbagai simulasi yang terekam dari jajak pendapat Litbang Kompas.

Dalam skema 10 nama, misalnya, Ganjar mendapatkan 29,6 persen, Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.

Kemudian, dalam skema lima nama, perolehan Ganjar 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.

Sementara itu, dalam simulasi tiga nama, Ganjar mendapatkan elektabilitas 34,1 persen, Prabowo 31,3 persen, dan Anies 19,2 persen.

Survei Litbang Kompas dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error lebih kurang 2,65 persen.

Survei tersebut juga sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Baca juga: Desak Anies Deklarasi Bakal Cawapres, PKS Sebut Tak Perlu Tunggu yang Tak Pasti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com