Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilih Jokowi yang Dukung Prabowo Kian Besar, Pengamat: Imbas “Restu” Presiden

Kompas.com - 22/08/2023, 11:26 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan dari pemilih Joko Widodo pada Pemilu 2019 yang mengalir ke bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra untuk Pemilu 2024, Prabowo Subianto, kian besar.

Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, hal itu tak lepas dari sinyal restu Jokowi untuk Prabowo.

“Pandangan positif elite politik dan publik terhadap Prabowo Subianto sebagai figur paling cocok dalam melanjutkan program-program kebijakan Presiden Joko Widodo terbentuk dari sikap dukungan secara langsung dari Presiden Jokowi sendiri,” kata Bawono kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Serangan Bertubi-tubi untuk Prabowo Lewat Gugatan Syarat Capres ke MK

Dalam berbagai kesempatan, Jokowi terang-terangan mempromosikan Prabowo sebagai calon presiden potensial untuk pemilu mendatang.

Kepala negara juga hampir selalu mengajak Prabowo dalam berbagai kegiatan kenegaraan. Seolah, Menteri Pertahanan itu merupakan sosok spesial buat Jokowi.

Prabowo pun telah membuktikan kinerja dan dedikasi tinggi selama menjadi pembantu presiden di Kabinet Indonesia Maju, kendati ia pernah menjadi rival Jokowi pada dua pemilu presiden terdahulu.

Baca juga: Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Tak Terpikir Pindah Partai, Saya Masih PDI-P

Oleh karenanya, tak heran jika belakangan Ketua Umum Partai Gerindra itu mendapat atensi luas dari publik maupun elite partai politik.

“Sehingga, di mata pemilih Presiden Joko Widodo di pemilu terdahulu, Prabowo diasosiasikan sebagai bakal calon presiden direstui oleh presiden,” ujar Bawono.

Bawono mengatakan, hasil jajak pendapat terbaru Litbang Kompas yang memperlihatkan semakin besarnya dukungan pemilih Jokowi untuk Prabowo sejalan dengan temuan survei Indikator Politik Indonesia beberapa bulan terakhir.

Survei Indikator periode April 2023 memperlihatkan, sebanyak 24,6 persen basis pemilih Jokowi-Maruf Amin memberikan dukungan untuk Prabowo. Angka itu meningkat menjadi 28,5 persen pada survei periode Juni 2023.

Menurut Bawono, hal ini menjadi kabar kurang baik bagi PDI Perjuangan yang merupakan partai “pemilik” Jokowi.

“Karena basis suara pemilih Presiden Joko Widodo notabene merupakan kader PDI Perjuangan tidak otomatis mengalir secara solid kepada Ganjar Pranowo yang merupakan bakal capres PDI Perjuangan,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Survei Litbang Kompas mencatat suara pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 yang mengalir ke Prabowo Subianto semakin besar.

Pada Agustus 2023, suara pemilih Jokowi yang mengalir ke Prabowo sebesar 36,4 persen. Angka tersebut naik sejak Januari 2023.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo Menang Head to Head Lawan Ganjar, Pendukung Anies Jadi Kunci

Pada Januari 2023, suara pemilih Jokowi yang mendukung Prabowo sebesar 27,7 persen, lalu meningkat lagi menjadi 33,9 persen di Mei 2023.

Namun demikian, bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo tetap menjadi sosok yang paling banyak mendapatkan aliran suara dari pemilih Jokowi. Jika Ganjar berhadapan dengan Prabowo, pemilih Jokowi yang memilih Ganjar mencapai angka 63,6 persen.

Adapun survei ini dilakukan selama 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia.

Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com