Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tolong Ingatkan Pemimpin yang Akan Datang, Jangan Ekspor Bahan Mentah

Kompas.com - 19/08/2023, 17:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan, masyarakat harus berani mengingatkan pemimpin di masa depan untuk tidak lagi mengekspor bahan mentah.

Hal ini ia sampaikan saat membuka rapat kerja nasional Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Medan, Sabtu (19/9/2023) sore.

"Sejarah lama itu tidak boleh terulang lagi, jangan ekspor bahan mentah, nanti tolong diingatkan pemimpin yang akan datang, jangan ekspor bahan mentah, rakyat harus berani mengingatkan mengenai itu," kata Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi: Sekarang Zamannya Anak Muda, Saya Ini Generasi Lawas

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, Indonesia pernah mengalami booming minyak pada dekade 1970-an dan booming kayu pada 1980-an.

Akan tetapi, lanjut Jokowi, Indonesia sama sekali tidak mendapatkan nilai tambah karena masih mengekspor minyak dan kayu dalam bentuk mentah.

Oleh sebab itu, ia berharap, pemimpin ke depan harus berani melanjutkan kebijakan hilirisasi industri agar Indonesia dapat menjadi negara maju.

"Kalau hannya mengekspor bahan mentah saja, sampai kapanpun negara ini tidak akan menjadi negara maju, jadi kita harus berani, pemimpin ke depan harus berani melanjutkan itu," kata Jokowi.

Ia mengakui bahwa kebijakan hilirisasi pasti akan mendatangkan tekanan dari World Trade Organization, International Monetary Fund, maupun sejumlah negara.

Namun demikian, Jokowi mengatakan, tekanan itu tidak boleh menjadi alasan untuk menghentikan kebijakan hilirisasi.

"Jangan mundur, jangan kemudian tidak berani melanjutkan, akan rugi besar kita," kata mantan wali kota Solo tersebut.

Baca juga: Apa Itu Food Estate? Program Jokowi yang Diakuinya Gagal di Sejumlah Daerah

Jokowi pun mengeklaim, kebijakan hilirisasi industri telah menggenjot pendapatan negara dari segi pajak, royalti, dan penerimaan negara bukan pajak.

Ia mencontohkan, setelah pemerintah menyetop ekspor nikel mentah pada 2020, nilai ekspor nikel bertambah dari Rp 32 triliun menjadi Rp 510 triliun.

"Bayangkan, negara memungut dari 32 triliun, setelah hilirisasi negara memungut dari 510 triliun, pilih mana?" ujar Jokowi.

Hilirisasi, kata dia, juga telah membuka lapangan pekerjaan dengan jumlah yang lebih banyak.

"Itu baru nikel, kalau nanti setop bauksit, setop tembaga, setop timah, setop batu bara, setop minyak kelapa sawit CPO, setop rumput laut ekspor rumput laut mentah, setop ikan mentah, berapa yang bisa kita buka lapangan kerja di dalam negeri?" kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com