Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diyakini Punya Jejaring, Pegawai KAI Tersangka Terorisme Mesti Didalami

Kompas.com - 16/08/2023, 05:30 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri diminta terus mendalami apakah tersangka kasus terorisme yang juga pegawai PT KAI, DE, yang selama 13 tahun terlibat kelompok radikal memiliki jejaring.

Menurut pengamat terorisme dari UIN Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri perlu mengusut apakah DE memang hanya bergerak seorang diri, atau sebenarnya mempunyai jejaring lain yang satu pemahaman.

Dia meyakini jika DE terlibat aktivitas kelompok radikal selama itu maka kemungkinan sudah membentuk jejaring.

"Densus harus mengungkap secara lebih transparan. Dengan aktifitasnya selama 13 tahun, hampir pasti dia sudah punya Team work, bukan terlibat sendiri (lone wolf)," kata Zaki saat dihubungi pada Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Pegawai BUMN jadi Tersangka Terorisme, Wapres Duga Proses Screening Kebobolan

Menurut Zaki, dalam kasus serupa sebelumnya, Densus ikut membongkar jaringan kelompok radikal dan menangkap aktor2 lain yang terkait.

"Tapi, sampai hari ini kok hanya DE? Ini agak janggal. Densus 88 perlu memberikan klarifikasi lebih komprehensif," ucap Zaki.

Zaki juga mempertanyakan sikap Polri yang baru membongkar kedok DE, padahal disebut sudah diawasi sejak 2016 silam.

Apalagi, lanjut Zaki, dalam penggeledahan di kediaman DE, polisi memperlihatkan sejumlah senjata api dan amunis yang kemungkinan besar tidak didapatkan dalam waktu singkat dan butuh biaya yang tak sedikit.

Baca juga: Tersangka Teroris di Bekasi Simpan Rapi Senpi dan Peluru di Dalam Kardus

"Dengan banyaknya senjata dan peluru, tidak mungkin DE terlibat sendirian. Siapa yg membantu memodififikasi, merakit, dan membeli senjata-senjata itu? Di sini hampir pasti ada peran perantara, pemberi dana, dan penjual," papar Zaki.

 

Menurut catatan Zaki sebelumnya terdapat 3 kasus terorisme yang melibatkan pegawai BUMN.

Pada 2015, seorang pejabat Otorita Batam bernama Dwi Djoko Wiwoho bergabung dengan ISIS. Bahkan dia bersama keluarga besarnya sempat hijrah ke Suriah, meski akhirnya dipulangkan dan aktivitasnya dipantau.

Kedua seorang pejabat menengah di Kementerian Keuangan Triyono, yang juga terpengaruh kelompok ISIS. Ia hijrah bersama istri dan 3 anaknya ke Suriah, tapi berhasil ditangkap dan dideportasi dari Turki.

Baca juga: Tersangka Teroris di Bekasi Ditangkap, Warga Beri Perhatian ke Anak dan Istri Pelaku

Lantas pada 2019, seorang pegawai Krakatau Steel Cilegon, Qomar Kuntadi, bergabung dengan ISIS melalui Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dia dipenjara 3 tahun.

Sebelumnya diberitakan, DE ditangkap di Jalan Raya Bulak Sentul, RT 07 RW 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara, pada Senin (14/8/2023) pukul 13.17 WIB.

Dia disebut aktif melakukan propaganda di media sosial terkait motivasi untuk jihad melalui media sosial Facebook.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com