Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Tindak Lanjuti Aduan Dugaan Malapraktik Perawat RSAB Harapan Kita Bikin Bayi Kejang dan Pendarahan

Kompas.com - 15/08/2023, 15:33 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menindaklanjuti laporan dugaan malpraktik perawat Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita terhadap bayi bernama Lanala Ayudisa Halim.

Lanala disebut baru menginjak usia 1 bulan 27 hari dan didiagnosa kelainan fungsi hati. Kondisinya memburuk hingga mengalami kejang dan pendarahan karena perawat RSAB Harapan Kita diduga salah memberikan susu.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya tengah berkomunikasi dengan unit yang bersangkutan.

“Masih kami koordinasikan dengan unitnya,” ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/8/2023).

 Baca juga: Bayi di Indonesia Akan Mendapatkan Vaksin Rotavirus Gratis, Apa Itu?a

Kasus dugaan malapraktik perawat RSAB Harapan Kita ini menjadi sorotan setelah pimpinan Komisi III DPR RI dari Fraksi Nasdem, Ahmad Sahroni mengunggah aduan orang tua Lanala di media sosial Instagram

Menurut Sahroni, peristiwa dugaan malapraktik itu sangat memilukan. Ia meminta pihak Kemenkes menindaklanjuti persoalan ini.

“Ini Pak Menteri wajib periksa para perawatnya. Berbahaya kalau masih ada yang beginian di RS besar,” ujar Sahroni.

“Tolong Pak Menkes @budigsadikinm,” tambahnya.

Kronologi

Dalam kronologi peristiwa yang dibagikan Sahroni, Lanala dibawa orangtuanya ke IGD RSAB Harapan Kita pada 12 Juli.

Bayi itu mengeluarkan feses cair dan lemas. Lanala didiagnosa diare dan dehidrasi.

Lanala kemudian dirawat intensif di neonatal intensive care unit (NICU) atau unit khsusus perawatan bayi yang baru lahir selama tiga minggu atau sampai 3 Agustus.

Meskipun kondisi feses masih cair dan berat naik turun, tidak ada konsultasi yang diberikan dari dokter gastro maupun bedah anak, dan lainnya.

Baca juga: Waspadai, Ini Bahaya Memberikan Air Putih untuk Bayi

Sementara kondisi Lanala belum membaik, pihak rumah sakit berencana memulangkan bayi itu.

Orang tua Lanala memutuskan untuk menghubungi dokter bedah anak di RS Pelni Fransisca Benjamin untuk meminta arahan terkait kondisi anaknya yang fesesnya cair.

Dokter tersebut kemudian menghubungi dokter bedah di RSAB Harapan Kita untuk memeriksa kondisi pasien. Lanala pun dipindahkan di ruang rawat inap Ruang Widuri pada 3 Agustus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com