Selama perawatan di sana, kondisi Lanala cukup membaik karena dibantu banyak dokter.
Dokter gizi RSAB Harapan Kita kemudian menemukan susu yang cocok untuk Lanala. Berat badan bayi itu pun naik.
Baca juga: Telusuri Penyebab Bayi Tertukar, Dinkes Bogor Datangi RS Sentosa
Namun, tanpa sepengetahuan orangtua, pada 7 Agustus 2023, susu yang seharusnya bermerk Pepti Junior diganti susu neocate.
“Alhasil berat badan pasien turun kembali dari 2,165 menjadi 2,46,” ujar orang tua Lanala.
Tidak hanya itu, leher Lanala juga terlihat menguning. Hal ini lalu dilaporkan ke perawat.
Perawat menyatakan akan memeriksa darah. Namun, kondisi Lanala semakin kuning dan lemas pada Selasa 8 Agustus. Perawat menyatakan pemeriksaan darah baru akan dilakukan pada Rabu 9 Agustus.
Setelah darah diperiksa pada 05.30 WIB, pihak keluarga menunggu hasilnya. Namun, pada pukul 15.00 WIB, kantong colostomy (tempat menampung kotoran dari perut) terdapat darah.
Pihak keluarga mengabarkan terdapat darah pada kantong colostomy Lanala namun ditepis perawat.
Pada pukul 18.00 WIB, darah kembali terlihat dan keluarga kembali melapor.
“Suster lag-lagi menyangkal, bahwa itu bukan darah,” kata dia.
Pada pukul 19.00 WIB, Lanala tampak sesak napas. Ketika dilaporkan ke perawat, mereka hanya memperbaiki posisi kepala.
“Hingga ketima seperti kejang, mata ke atas, mereka pun hanya diam dan keluar kamar kembali tidak ada pengecekan apapun,” ujar orang tua Lanala.
“Sampai panggilan keempat di jam 21.37, pasien makin terlihat sesak dan terlihat kejang baru lah suster tersebut panggil dokter,” lanjutnya.
Ketika kondisi Lanala ditindaklanjuti, saturasinya sudah ada di angka 72 dan jantung drop di angka 60-88.
Beberapa waktu kemudian, dokter IGD membenarkan bahwa cairan di colostomy Lanala merupakan darah.
“Sikap lalai suster Widuri di RSAB Harapan Kita sangat disayangkan, membuat anak berumur 1 bulan 27 hari harus menambah apa yang sebelumnya sudah diderita yaitu pendarahan di kepalanya dan akan dilakukan operasi,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.