Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Minta Kemendagri Coret Prajurit TNI Aktif yang Dicalonkan Jadi Pj Kepala Daerah

Kompas.com - 10/08/2023, 12:09 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencoret atau menyaring calon penjabat (Pj) kepala daerah yang berlatar belakang prajurit TNI aktif.

Anggota Ombudsman RI Robert Na Endi Jaweng mengatakan, pihaknya berharap Kemendagri menjalankan tindakan korektif terkait proses pengangkatan Pj kepala daerah.

Salah satu di antaranya adalah prajurit TNI aktif tidak boleh menjadi Pj kepala daerah, kecuali pensiun dini atau sudah tidak berdinas di militer.

“Difilter di Kemendagri, tidak dilanjutkan prosesnya, termasuk di dalamnya adalah mereka yang berlatar belakang militer untuk kemudian tidak dilanjutkan proses,” kata Robert dalam konferensi pers dikutip dari YouTube Ombudsman RI, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Ombudsman Sebut Masih Ada Prajurit TNI Aktif yang Diusulkan Jadi Pj Gubernur

Untuk diketahui, proses pengangkatan Pj kepala daerah dilakukan secara bertahap. DPRD suatu provinsi atau kabupaten/kota mengajukan tiga nama ke Kemendagri untuk kemudian dipilih dan diajukan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain itu, Robert juga meminta Kemendagri memastikan anggota polisi yang juga diusulkan DPRD menjadi calon Pj kepala daerah dipastikan sudah mendapat persetujuan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Ombudsman lantas meminta Kemendagri bersikap terbuka dalam proses pengangkatan sekitar 85 Pj kepala daerah pada 2023 ini.

Robert mengingatkan bahwa masyarakat memiliki hak untuk didengar, dipertimbangkan pendapatnya, dan mendapat penjelasan ketika masukan mereka tidak diakomodir.

“Bolanya sekarang ada di Kemendagri. Kita berharap Kemendagri sungguh menjalankan semangat tindakan korektif itu dengan membuka proses, mentransparankan tahapan dan menjaring aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Kemendagri Baru Minta Usulan DPRD Nama-nama Penjabat Kepala Daerah yang Akan Dilantik

Sebelumnya, Ombudsman RI menemukan tiga dugaan maladministrasi terkait pengangkatan Pj kepala daerah yang dilakukan oleh Kemendagri.

Robert mengatakan, temuan ini merupakan hasil dari tindak lanjut atas laporan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang meminta informasi terkait penunjukan Pj kepala daerah kepada Kemendagri.

Kemendagri kemudian menerbitkan peraturan menteri untuk menindaklanjuti tindakan korektif dari Ombudsman.

Namun, dalam pelaksanaannya di tahun 2023, Ombudsman kembali menemukan persoalan seperti adanya unsur tentara aktif dalam daftar calon Pj kepala daerah dan polisi yang belum mendapatkan izin Kapolri.

Para kandidat tersebut diajukan oleh DPRD untuk menjadi calon Pj kepala daerah tingkat provinsi.

Baca juga: Masa Jabatan 10 Gubernur Segera Habis, Kemendagri Jaring Nama-nama Kandidat Pj Gubernur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com