Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo dan Habib Luthfi Temui Jokowi, Laporkan Akan Gelar Muktamar Sufi Internasional

Kompas.com - 08/08/2023, 17:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua Forum Sufi Internasional Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Prabowo mengungkapkan, pertemuan tersebut bertujuan untuk melaporkan rencana Muktamar Sufi Internasional atau World Sufi Assembly di Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia.

"(Kami) melaporkan kepada Bapak Presiden baru saja bahwa akan melaksanakan Muktamar Sufi internasional dari tanggal 29-31 Agustus 2023 di Pekalongan dan akan dihadiri oleh para ulama sufi dari 64 negara" kata Prabowo dalam keterangan pers seusai pertemuan.

Baca juga: Rabiah Al Adawiyah, Sufi Perempuan yang Ingin Membakar Surga

Prabowo menuturkan, selain ulama dari luar negeri, muktamar juga akan dihadiri oleh ulama dari dalam negeri beserta rektor universitas, organisasi masyarakat Islam, dan pimpinan pondok pesantren.

Ia mengungkapkan, ada empat hal yang dibahas dalam muktamar yang mengangkat tema 'Karya Sufi Kontemporer di dalam Dunia yang Dinamis' ini.

Empat hal itu adalah pendidikan sufi dan pengaruhnya terhadap penyucian jiwa, ekonomi dan pembangunan berkelanjutan, industri media dan opini publik, serta peran penting tasawuf dalam membangun manusia dan mengembangkan peradaban.

"Tadi sudah dilaporkan ke Bapak Presiden dan Bapak Presiden berkenan membuka Muktamar Sufi Internasional ini pada tanggal 29 Agustus yang akan datang," ujar Prabowo.

Ia menyebutkan, Jokowi juga berpesan agar ia berkoordinasi dengan kementerian-kementerian lain demi kelancaran muktamar.

Baca juga: Biografi Jalaluddin Rumi, Penyair Sufi Legendaris Persia

Prabowo menambahkan, ia mendampingi Habib Luthfi menemui Jokowi karena Kementerian Pertahanan merupakan pihak yang diajak bekerja sama dalam pelaksanaan muktamar ini.

"Saya mendapat kehormatan diminta ikut serta karena ini juga sudah merupakan kerja sama dengan Menteri Pertahanan juga dari sejak beberapa tahun yang lalu, saya tinggal lanjutkan," kata Jokowi.

Sementara itu, Habib Luthfi hanya memberi pernyataan singkat mengenai pertemuannya dengan Jokowi pada sore hari ini.

"Saya maaf ya, saya tidak mau digiring urusan politik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com