Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontingen Pramuka RI yang Ikut Jambore di Korsel Mulai Dievakuasi ke Asrama Wonkwang University

Kompas.com - 08/08/2023, 11:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, 1.500 orang kontingen Pramuka Indonesia yang mengikuti Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan (Korsel) sudah mulai dievakuasi secara bertahap sejak Selasa (8/8/2023) pagi ini.

Untuk sementara, kontingen Indonesia tersebut akan tinggal di asrama Wonkwang University atau Universitas Wonkwang yang berjarak 55 kilometer dari lokasi jambore.

"Mereka (kontingen) sudah mulai dievakuasi. Jadi laporan dari Pak Dubes (Duta Besar RI untuk Korsel, Gandi Sulistiyanto) per pagi ini kontingen Indonesia akan ditampung di Wonkwang University dormitory yang berjarak 55 kilometer dari Sae Man Geum," ujar Retno Marsudi kepada wartawan di Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, Selasa.

"Proses pemindahan sudah mulai berjalan dan didampingi oleh tim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang sudah berada di Wonkwang University. Jadi sudah berproses. Anak-anak kita dalam kondisi sehat Alhamdulillah," katanya lagi.

Baca juga: Besok, Kontingen Pramuka RI Dipindahkan dari Jambore Pramuka Dunia untuk Hindari Topan Khanun

Retno Marsudi menjelaskan bhawa evakuasi yang dilakukan secara bertahap menggunakan transportasi bus.

Ia juga mengatakan, acara Jambore Pramuka Dunia 2023 pun sudah selesai lebih cepat karena kabar akan adanya topan khanun yang mendekati lokasi perkemahan.

"Kan acaranya emang sudah enggak ada, karena dengan topan (khanun) itu maka acaranya selesai lebih awal karena teman-teman itu harus dipindahkan," ujar Retno.

Sebagaimana diketahui, Jambore Pramuka Dunia 2023 digelar di Sae Man Geum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan pada 1-12 Agustus 2023.

Sebanyak 43.000 anak muda dari 158 negara hadir dalam acara empat tahunan tersebut.

Baca juga: Topan Khanun Picu Evakuasi 36.000 Peserta Jambore Pramuka Dunia Hari Ini

Namun, dilansir dari The Guardian, para peserta sempat berhadapan dengan cuaca panas dengan suhu mencapai 38 derajat celsius dan kelembapan tinggi.

Hal ini menyebabkan sekitar 400 peserta dilarikan ke rumah sakit dengan gejala ringan, seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan.

Kondisi tersebut diperparah dengan fasilitas perkemahan yang kurang memadai, sanitasi buruk, area tergenang banjir, makanan terbatas, dan toilet kotor.

Baca juga: Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan Akan Diakhiri Lebih Awal

Berdasarkan perkembangan terakhir, sejumlah negara mulai menarik kontingen mereka dari lokasi perkemahan.

Salah satunya Inggris yang mengumumkan, sekitar 4.000 anak dan sukarelawan yang menghadiri jambore akan ditarik dan pindah ke hotel di Seoul.

Sementara itu, delegasi pramuka Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mundur dari acara jambore.

Kemudian, pada Senin (7/8/2923), Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia (WOSM) mengumumkan bahwa Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korsel diakhiri lebih awal karena peringatan topan khanun.

Baca juga: 36.000 Peserta Jambore Pramuka Dunia Mulai Dievakuasi, Korea Selatan Siapkan 1.000 Bus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com