Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Kontingen Pramuka RI Dipindahkan dari Jambore Pramuka Dunia untuk Hindari Topan Khanun

Kompas.com - 07/08/2023, 17:14 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pemerintah akan memindahkan kontingen pramuka Indonesia dari lokasi Jambore Pramuka Dunia 2023 di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan (Korsel).

Rencana pemindahan tersebut menyusul kabar bahwa lokasi jambore akan terdampak topan khanun.

"Jadi intinya memang ada prediksi bahwa taifun khanun akan mendekati area tersebut pada tanggal 9-10 Agustus. Karena itu, ada rencana baru yang sudah dibikin untuk anak-anak kita," ujar Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/6/2023).

"Menurut rencana, akan mulai dipindahkan besok (Selasa, 8 Agustus). Besok sekitar siang dan sore dan Tim KBRI membantu sepenuhnya upaya untuk membantu mencarikan mereka bis dan sebagainya," katanya lagi.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Kemenlu dan KBRI Monitor Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia

Menurut Retno, tim kontingen Pramuka dari Indonesia saat ini sedang bersiap untuk pemindahan dengan dibantu KBRI Indonesia di Korsel.

Ia pun meminta doa masyarakat agar pemindahan kontingen berjalan lancar.

Retno juga memastikan bahwa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah pemindahan dan belum dilakukan pemulangan ke Tanah Air.

"Belum (belum akan dipulangkan). Besok baru akan dipindahkan. Waktu saya tanya mau dipindahkan ke mana, mereka sedang berkomunikasi dan berkonsultasi dengan otoritas setempat di Korea Selatan," ujar Retno.

Baca juga: Jambore Pramuka Dunia di Korsel Dilanda Panas Ekstrem, Pemerintah Belum Berencana Pulangkan Kontingen Indonesia

Diberitakan sebelumnya, Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan akan diakhiri lebih awal karena peringatan topan.

Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia (WOSM) mengumumkan hal tersebut pada Senin ini.

Jambore Pramuka Dunia 2023 yang digelar di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korsel sedianya berlangsung pada 1-12 Agustus 2023.

Sebanyak 43.000 anak muda dari 158 negara hadir dalam acara empat tahunan tersebut.

Namun, dilansir dari The Guardian, para peserta terpaksa berhadapan dengan cuaca panas dengan suhu mencapai 38 derajat celsius dan kelembapan tinggi.

Hal ini menyebabkan sekitar 400 peserta dilarikan ke rumah sakit dengan gejala ringan, seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan.

Baca juga: Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan Akan Diakhiri Lebih Awal

Kondisi tersebut diperparah dengan fasilitas perkemahan yang kurang memadai, sanitasi buruk, area tergenang banjir, makanan terbatas, dan toilet kotor.

Berdasarkan perkembangan terakhir, sejumlah negara mulai menarik kontingen mereka dari lokasi perkemahan.

Salah satunya Inggris yang mengumumkan, sekitar 4.000 anak dan sukarelawan yang menghadiri jambore akan ditarik dan pindah ke hotel di Seoul.

Sementara itu, delegasi pramuka Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mundur dari acara jambore pramuka tersebut.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Kemenlu dan KBRI Monitor Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com