Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

63 Tahun Tak Direvitalisasi, Istana Kepresidenan Kini Punya Sistem Kelistrikan Baru

Kompas.com - 01/08/2023, 11:08 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno meresmikan revitalisasi sistem kelistrikan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (1/8/2023).

Dalam kesempatan peresmian tersebut, Pratikno mengatakan bahwa selama 63 tahun sistem kelistrikan di kompleks istana belum pernah direvitalisasi secara signifikan.

"Infrastruktur kelistrikan di istana ini tidak pernah mengalami perbaikan signifikan selama 63 tahun. Oleh karena itu, terima kasih kepada keluarga besar PLN, kepada BUMN," ujar Pratikno di istana, Selasa.

Ia mengungkapkan, revitalisasi dilakukan dengan menerapkan teknologi terbaru. Sehingga, nantinya sistem kelistrikan di kompleks istana lebih aman dan stabil.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Segera Tangani Masalah Kekeringan dan Kelaparan di Papua Tengah

"Dan tentu saja juga lebih friendly terhadap lingkungan, lebih green lah, lebih hemat dan lain lain. Jadi, saya kira ini menjadi model di mana nanti infrastruktur publik juga disiapkan dengan teknologi mutakhir," kata Pratikno.

Ia lantas mengatakan, pemerintah berencana menerapkan sistem kelistrikan di istana ini untuk bisa diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Namun, menurut Pratikno, nantinya akan ada pemutakhiran lebih lanjut.

Selain itu, penerapan teknologi kelistrikan tersebut juga akan dikembangkan di kota-kota besar Indonesia untuk ke depannya.

"Ini menjadi sebuah model bukan hanya untuk kelistrikan tetapi juga untuk arsitektur tanpa mengganggu public space, tanpa mengganggu keindahan dan juga tetap green," ujarnya.

Baca juga: Upacara 17 Agustus Tahun Ini Digelar di Istana, 16.000 Undangan Disiapkan

Lebih lanjut, Pratikno menjelaskan kenapa revitalisasi sistem kelistrikan di istana perlu dilakukan.

Pertama, Presiden RI sering menerima tamu-tamu negara. Sehingga, jika tiba-tiba terjadi pemadaman listrik bakal merugikan.

"Bayangkan saja, kalau kita terima tamu negara tiba-tiba listriknya mati. Jadi Indonesia akan jadi headline di seluruh dunia," kata Pratikno.

Alasan kedua, karena di kompleks Istana Kepresidenan terdapat dokumen-dokumen negara yang sangat penting.

Selain itu, ada juga berbagai karya seni yang sangat berharga disimpan di istana.

"Jadi ini bukan masalah listrik, ini malahan banyak hal termasuk reputasi Indonesia di dunia internasional. Jadi kelihatannya masalah listrik tapi ini sudah masalah yang sangat besar," ujar Pratikno.

Baca juga: Penjelasan Istana soal Video Ibu-ibu Korban Kanjuruhan Dihalangi Aparat Saat Akan Bertemu Jokowi

Halaman:


Terkini Lainnya

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com