JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo mengaku bakal mengevaluasi program Presiden Joko Widodo yang tidak optimal.
Hal itu bakal dilakukan ketika Ganjar akhirnya terpilih menjadi presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Kalau infrastruktur enggak dilanjutkan kamu mau lewat jalan apa untuk bisa membereskan seluruh masalah ekonomi, sosial?” ujar Ganjar di kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (29/7/2023).
“Kecuali, kalau ada yang tidak benar ya kita hentikan. Kecuali, kalau ada yang tidak pas ya kita koreksi,” sambungnya.
Baca juga: Jusuf Kalla Ingin Airlangga Bisa Jadi Cawapres Prabowo atau Ganjar
Ia menuturkan tak mungkin pemerintahan yang baru meniru sepenuhnya program pemerintahan sebelumnya.
Ganjar pun menekankan selama ini pemerintah selalu mendengarkan berbagai masukan dari masyarakat soal berbagai program yang dilakukan.
“Ya iyalah masa (program) plek ketiplek (sama semuanya). Itu kan ada yang keliru, hari ini kritik kepada pemerintah soal penegakan hukum yang belum benar, kan kita dengerin,” tutur dia.
Diketahui saat ini, selain PDI-P, Ganjar juga didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Perindo.
Dalam perayaan puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 24 Juni 2023, ia menyatakan bakal melanjutkan berbagai program pembangunan Jokowi, salah satunya proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Itu juga yang mesti kita pertahankan, kita lanjutkan. Namun, itu tidak bisa terlaksana kalau kita tidak menang hattrick,” sebut Gubernur Jawa Tengah itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.