Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fathurrohman

Analis Kejahatan Narkotika

Upaya Menghancurkan Struktur Organisasi Kejahatan Narkoba

Kompas.com - 31/07/2023, 11:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI LAMAN YouTube Insider yang berisi testimoni beragam masalah kejahatan, seorang mantan narapidana di negara bagian California, Amerika Serikat, bernama Adi Jeffe mengurai pengalamannya dengan emosional bagaimana dia mulai terlibat, keluar-masuk penjara, proses rehabilitasi, memilih berhenti lalu menjadi aktivis anti-narkoba.

Adi Jeffe membawa kita ke alam jaringan kejahatan narkoba, misalnya, bagaimana caranya memproduksi sabu dengan aman tanpa dicurigai siapapun, berjualan narkoba, dan berkenalan dengan kelompok kartel Meksiko yang dapat memproduksi sabu dengan jumlah fantastis, ratusan kilogram.

Jeffe menyebutkan biaya operasional produksi narkoba di Meksiko jauh lebih kecil, termasuk biaya untuk menyuap petugas.

Itulah alasan mengapa kartel Meksiko, pun di negara Amerika Latin lainnya, tampak tetap tumbuh walaupun banyak yang gugur.

Pelaku kejahatan narkoba, menurut dia, akan menghadapi dua pilihan: penjara atau kematian. Jeffe mengalami lima kali penangkapan dan yang terakhir kali membuatnya harus masuk penjara.

Tidak mudah bagi seseorang untuk keluar dari lingkungan negatif penyalahguna narkoba, apalagi ketika sudah terlibat dalam aktivitas produksi dan pengedaran narkoba.

Persoalan juga jauh lebih kompleks jika jaringan kejahatan narkoba berwujud kejahatan terorganisir seperti geng di Amerika Serikat atau kartel seperti di Amerika Latin.

Ikatan kuat organisasi kejahatan narkoba

Tipe kejahatan organisasi lebih kuat secara ikatan hubungan antarpersonalnya. Mereka memiliki keterhubungan secara keorganisasian dan emosional.

Kekerasan demi kekerasan yang timbul di antara kelompok kartel narkoba di Meksiko adalah konsekuensi dari ikatan kuat organisasi kejahatan.

Satu hal yang juga membuat mereka terus berada di dalam organisasi kejahatan, selain karena keuntungan materi, juga karena mereka tidak dapat begitu saja keluar dengan aman. Anggota kelompok kejahatan akan dianggap pengkhianat.

Kekuatan utama organisasi lainnya adalah kepemimpinan di organisasi kejahatannya tersebut. Kekuatan dan kelemahan kartel seringkali terletak pada pemimpinnya. Jika tidak dapat diteruskan secara taktis oleh penerusnya, maka organisasi kejahatan akan hancur.

Kartel Medellin yang dipimpin Pablo Escobar di Kolombia melemah setelah Pablo dan orang-orang kepercayaannya ‘dihabisi’ kolaborasi petugas setempat dan DEA Amerika Serikat.

Sementara cerita berbeda ketika penerus pemimpin organisasi kejahatan dapat segera dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya.

Kartel Sinaloa Meksiko tampak begitu eksis hingga kini bukan hanya karena tentakel jaringannya yang tersebar secara kuat, tapi juga karena regenerasi kepemimpinan segera terwariskan oleh keluarga dan orang-orang kepercayaannya.

Organisasi ini tidak serta merta hancur meski pemimpinnya ditangkap petugas. Mereka segara melakukan penyesuaian struktur organisasi, termasuk nama organisasi itu sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com