Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkit 2 Kali Dikalahkan Jokowi, Prabowo: Yang Penting Rakyat Menang

Kompas.com - 31/07/2023, 08:23 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mengungkit pernah dikalahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan Pilpres 2019. Ia juga lagi-lagi memuji Jokowi.

Prabowo lantas mengakui insting Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang hebat lantaran perhitungannya terkait dukungan pilpres selalu benar.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam sambutannya di acara Milad ke-25 PBB di ICE BSD, Tangerang Selatan, Minggu (30/7/2023).

"Saya di sini ingin menegaskan kembali bahwa saya ucapkan penghargaan dan terima kasih saya kepada Presiden Joko Widodo. Walaupun beliau dua kali mengalahkan saya, tapi memang harus diakui insting politik Pak Yusril cukup tajam," ujar Prabowo.

Baca juga: Airlangga Bertemu Ketua DPD Golkar Se-Indonesia, Didorong Dukung Prabowo

Prabowo mengaku tidak masalah dirinya dikalahkan Jokowi. Menurut dia, yang terpenting rakyat Indonesia tetap bisa menang.

Selain itu, Prabowo mengungkit sikap Jokowi yang pada akhirnya merangkul dirinya untuk ikut bergabung ke dalam pemerintahan.

"Tapi, nah itulah, walaupun saya pernah dikalahkan oleh Pak Joko Widodo, tetapi yang penting rakyat Indonesia yang menang, saudara-saudara sekalian," katanya.

"Dan dengan kenegarawanan beliau, dengan kepemimpinan beliau, dengan insting politik yang tidak banyak terdapat di elite Indonesia, begitu beliau kalahkan saya, beliau ajak saya untuk gabung untuk bersama-sama melayani dan mengabdi kepada bangsa Indonesia," ujar Prabowo lagi.

Ketika ditawari bergabung ke pemerintah, Prabowo mengatakan, instingnya mendorong untuk menerima tawaran tersebut.

Baca juga: Heran Dapat Tepuk Tangan Saat Bertemu Prabowo dan Anies, Ganjar: Politik Hanya Panggung Sementara

Hasilnya, Prabowo menyambut tawaran Jokowi tersebut di tahun 2019.

"Saya memutuskan untuk bergabung bersama Pak Joko Widodo demi masa depan rakyat Indonesia," kata Prabowo.

Ia kemudian menegaskan Indonesia tidak boleh diadu domba dan dibuat terpecah belah lagi. Prabowo menekankan bahwa mereka harus bersatu meski di awal memiliki keputusan yang berbeda.

Oleh karena itu, menurut dia, tidak ada jalan lain selain bekerja sama.

"Saya di mana-mana bertekad untuk bekerja demi kerukunan. Persaingan politik itu adalah baik, tapi tidak boleh jadi permusuhan politik," ujar Prabowo.

Sebagaimana diketahui, Prabowo menempati jabatan Menteri Pertahanan (Menhan) di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Prabowo: Saya Berhubungan Baik sama Pak Ganjar, Kita Bersaing Sehat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com