JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mengungkit pernah dikalahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan Pilpres 2019. Ia juga lagi-lagi memuji Jokowi.
Prabowo lantas mengakui insting Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang hebat lantaran perhitungannya terkait dukungan pilpres selalu benar.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam sambutannya di acara Milad ke-25 PBB di ICE BSD, Tangerang Selatan, Minggu (30/7/2023).
"Saya di sini ingin menegaskan kembali bahwa saya ucapkan penghargaan dan terima kasih saya kepada Presiden Joko Widodo. Walaupun beliau dua kali mengalahkan saya, tapi memang harus diakui insting politik Pak Yusril cukup tajam," ujar Prabowo.
Baca juga: Airlangga Bertemu Ketua DPD Golkar Se-Indonesia, Didorong Dukung Prabowo
Prabowo mengaku tidak masalah dirinya dikalahkan Jokowi. Menurut dia, yang terpenting rakyat Indonesia tetap bisa menang.
Selain itu, Prabowo mengungkit sikap Jokowi yang pada akhirnya merangkul dirinya untuk ikut bergabung ke dalam pemerintahan.
"Tapi, nah itulah, walaupun saya pernah dikalahkan oleh Pak Joko Widodo, tetapi yang penting rakyat Indonesia yang menang, saudara-saudara sekalian," katanya.
"Dan dengan kenegarawanan beliau, dengan kepemimpinan beliau, dengan insting politik yang tidak banyak terdapat di elite Indonesia, begitu beliau kalahkan saya, beliau ajak saya untuk gabung untuk bersama-sama melayani dan mengabdi kepada bangsa Indonesia," ujar Prabowo lagi.
Ketika ditawari bergabung ke pemerintah, Prabowo mengatakan, instingnya mendorong untuk menerima tawaran tersebut.
Baca juga: Heran Dapat Tepuk Tangan Saat Bertemu Prabowo dan Anies, Ganjar: Politik Hanya Panggung Sementara
Hasilnya, Prabowo menyambut tawaran Jokowi tersebut di tahun 2019.
"Saya memutuskan untuk bergabung bersama Pak Joko Widodo demi masa depan rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Ia kemudian menegaskan Indonesia tidak boleh diadu domba dan dibuat terpecah belah lagi. Prabowo menekankan bahwa mereka harus bersatu meski di awal memiliki keputusan yang berbeda.
Oleh karena itu, menurut dia, tidak ada jalan lain selain bekerja sama.
"Saya di mana-mana bertekad untuk bekerja demi kerukunan. Persaingan politik itu adalah baik, tapi tidak boleh jadi permusuhan politik," ujar Prabowo.
Sebagaimana diketahui, Prabowo menempati jabatan Menteri Pertahanan (Menhan) di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca juga: Prabowo: Saya Berhubungan Baik sama Pak Ganjar, Kita Bersaing Sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.