Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran: Banyak yang Marah, Kenapa Kok Sarapan sama Anies?

Kompas.com - 28/07/2023, 07:36 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Solo sekaligus politikus PDI-P Gibran Rakabuming Raka mengaku pernah dimarahi oleh banyak pihak ketika menjamu bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan pada November 2022.

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengatakan, orang-orang yang marah itu mempersoalkan kenapa dirinya sarapan bersama Anies.

Hal tersebut Gibran sampaikan dalam program Rosi, seperti disiarkan Kompas TV, Kamis (27/7/2023) malam.

"Kemarin banyak yang marah-marah, 'Kenapa kok sarapan sama Pak Anies?' (Saya jawab) 'Loh ya kenapa enggak? Apa salahnya?', Pak Anies geer enggak?" ujar Gibran.

Baca juga: Bantah Hubungan Jokowi-Megawati Retak, Gibran: Enggak, Baik-baik Saja

Gibran mengatakan, dirinya akan bersikap baik kepada semua orang, khususnya tiga bakal capres yang disebut akan maju di Pilpres 2024.

Mereka adalah Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Namun, dengan kebaikan yang Gibran terapkan ini, bukan berarti dirinya mendukung sosok capres yang dia sambut dengan baik ini.

Gibran menekankan ketiga sosok bakal capres tersebut merupakan seniornya di dunia politik.

"Kalau saya baik dengan semua, jangan diartikan terus saya dukung ini, dukung itu. Intinya saya dekat dengan semua. Dan beliau-beliau ini kan senior ya. Saya harus banyak belajar dengan beliau-beliau," tutur dia.

Baca juga: Gibran Bilang Jokowi Sudah Punya Pilihan Capres 2024

Sementara itu, Gibran mengakui bahwa dirinya paling dekat dengan Ganjar ketimbang Anies atau Prabowo.

Bukan tanpa sebab, Ganjar merupakan Gubernur Jawa Tengah, sehingga kerap bersentuhan dengan Gibran yang menjabat Wali Kota Solo.

Gibran kembali menegaskan bahwa dirinya akan menyambut baik semua tokoh yang datang ke Solo, meski dia lebih dekat dengan Ganjar.

"Tapi sekali lagi, intinya, kalau ada senior ataupun ada menteri siapapun yang ke Solo, pasti saya sambut. Pasti saya jemput. Kalau ada waktu, pasti saya ajak makan. Tidak berlaku hanya untuk 1 atau 2 orang saja. Semua. Pak Anies juga," imbuh Gibran.

Baca juga: Bertemu Relawan Jokowi di Jakarta, Gibran: Makan Siang Aja, Enggak Ada Arahan-arahan

Pada Selasa (15/11/2022), mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah sarapan bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Hotel Novotel Solo, Jawa Tengah.

Anies mengatakan, pertemuannya dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini bagian dari silaturahmi. Anies juga bercerita tentang Solo di bawah kepemimpinan Gibran.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com