Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Rusia-Ukraina dan Antisipasi TNI terhadap Ancaman yang Lebih Luas

Kompas.com - 27/07/2023, 05:19 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - “Jangan pernah melupakan pepatah latin, si vis pacem, para bellum.
Jika kita mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang.”

Demikian ungkap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat meluncurkan buku karya Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI berjudul “Perang Rusia vs Ukraina: Perspektif Intelijen Strategis Februari-September 2022” di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).

Panglima mengutip peribahasa itu untuk menggambarkan perang Rusia dan Ukraina yang saat ini masih terjadi.

Yudo ingin perang tersebut bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya TNI untuk menentukan langkah.

Baca juga: Sesuaikan Alutsista dengan Kemajuan Teknologi, Panglima TNI: Ancaman Kita dari Udara dan Laut

“Perang ini mengajarkan kita tentang bagaimana berbagai informasi dapat dianalisis dengan tepat menjadi intelijen atau pengetahuan, yang berguna dalam pengambilan keputusan strategis,” kata Yudo dalam sambutannya.

Yudo mengatakan, pengetahuan akurat soal dinamika konflik pihak-pihak yang terlibat sangatlah krusial untuk memahami potensi eskalasi serta mengantisipasi ancaman yang lebih luas.

Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, Yudo menyebut bahwa “dunia sedang tidak baik-baik saja”.

“Pengalaman adalah guru yang terbaik dan peristiwa perang Rusia-Ukraina ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua,” tutur Yudo.

Tak hanya perang militer

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo yang juga memberikan sambutan pada peluncuran buku tersebut mengatakan, perang Rusia-Ukraina tidak hanya perang militer, tetapi juga perang ekonomi.

“Perang Rusia Ukraina tidak sesederhana yang tampak di permukaan,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu.

Bamsoet menyebutkan, perang Rusia-Ukraina mengakibatkan disrupsi rantai pasok global sehingga menimbulkan krisis pangan dan krisis energi.

Diketahui, Rusia dan Ukraina adalah produsen gandum utama dunia. Rusia menguasai sepertiga pasokan gandum global.

“(Sementara) dari sektor energi, Rusia adalah pengekspor minyak terbesar dunia. Lebih dari 40 persen kebutuhan bahan bakar negara-negara Eropa bergantung pada pasokan dari Rusia,” kata Bamsoet.

Baca juga: Soal Latihan Militer Se-ASEAN, Panglima TNI: Akan Ada Manuver Lapangan di Laut Natuna

Panglima Yudo berharap dukungan semua untuk mengantisipasi ancaman yang lebih luas akibat konflik Rusia-Ukraina.

“Kita harus menyadari bahwa ancaman terhadap kedaulatan negara tidak bisa dihadapi secara terisolasi atau sendiri-sendiri. Kerja sama antar-lembaga dan komponen bangsa menjadi kunci untuk mengatasi tantangan keamanan bersama,” kata Yudo.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com