Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aznil Tan
Direktur Eksekutif Migrant Watch

Direktur Eksekutif Migrant Watch

Kisah Siti Aisyah Inspirasi Peradaban Baru Pekerja Domestik di Dunia

Kompas.com - 24/07/2023, 11:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SITI Aisyah adalah salah satu dari sekian juta pekerja migran sektor domestik di dunia. Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Karawang ini pada 2012 mengadu nasibnya sebagai pekerja domestik di Taiwan.

Siti mendapat majikan Laupan untuk mengasuh anaknya Sha Wang yang saat itu berusia 16 tahun. Anak tersebut penyandang disabilitas down syndrome.

Diketahui ketika bayi, Ibunda Sha Wang sempat berniat melakukan suntik mati kepada sang anak, hingga pernah akan diberikan ke negara. Meski sang ibu dan saudaranya seperti tidak mengharapkan Sha Wang, namun sang ayah sangat menyayangi putranya itu.

Dia rela bekerja keras demi menafkahi keluarga, menggaji Siti sebagai pengasuh. Sang ayah merupakan seorang satpam perumahan.

Semenjak diasuh oleh Siti Aisyah, Sha Wang lebih sering menghabiskan waktu bersama Siti dan terjalin hubungan sangat dekat, selayaknya ibu dan anak.

Setelah enam tahun Siti mengasuh Sha Wang, dia kemudian memutuskan pulang ke Indonesia. Hal tersebut membuat ayah Sha Wang kebingungan harus menitipkan anaknya kemana.

Siti tidak tega melihat kondisi Sha Wang dan sudah menyayanginya seperti anak. Ia akhirnya menerima tawaran Laupan untuk membawa Sha Wang ke Indonesia. Sha Wang pun merasa nyaman bersama Siti dan menolak pengasuh baru.

Sejak 2019, Sha Wang tinggal bersama keluarga Siti di Karawang, Jawa Barat. Semasa hidup, ayah Sha Wang terus memberikan uang bulanan untuk kehidupan anaknya.

Namun 2021, Ayah Sha Wang meninggal. Siti berasal dari keluarga hidup pas-pasan lalu kewalahan membiayai kebutuhan hidup Sha Wang.

Siti yang membuka usaha warung manisan membutuhkan biaya tambahan sekitar Rp 3 juta per bulan untuk biaya perawatan Sha Wang. Uang itu harus disediakan untuk keperluan membeli obat Sha Wang yang sering kejang-kejang dan kebutuhannya sehari-hari.

Ketika Siti menghubungi ibu Sha Wang untuk meminta bantuan biaya kebutuhan anaknya, justru menghindar dan tidak menghiraukan.

Dua tahun tak mendapatkan perhatian dari ibu dan kakak Sha Wang, Siti lalu curhat di akun Tiktoknya.

Dalam video tersebut, Siti menyatakan kekecewaannya dengan mengurai kisah Sha Wang yang tak dipedulikan ibu kandung dan kakak dia. Video itu kemudian viral karena menyentuh hati banyak orang.

Viralnya video tersebut justru menyakiti hati Siti. Sha Wang yang sudah berumur 26 tahun, merupakan warga negara asing, maka tersandung legalitas izin tinggal.

Pihak TETO (Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei) yang mewakili pemerintahan Taiwan membuat keputusan untuk memulangkan Sha Wang ke negara asalnya, karena masih termasuk warga negara Taiwan.

Sepuluh tahun tahun Siti merawat Sha Wang dan sudah menganggap anaknya sendiri, akhirnya berpisah.

Sha Wang pada 6 Juli 2023, dideportasi ke Taiwan. Ada informasi bahwa Sha Wang dirawat di salah satu yayasan di kawasan Tamsui, Taiwan.

Sekarang Siti sedang memperjuangkan hak asuh terhadap Sha Wang agar bisa kembali merawat dia di Indonesia.

Inspirasi dunia pekerja domestik

Kisah Sha Wang adalah salah satu realitas keistimewaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di dunia. Ini adalah inspirasi dunia atas kemuliaan pekerja sektor domestik yang selama ini cenderung diremehkan sebagian orang.

Kisah kemanusiaan pekerja domestik Indonesia tidak hanya dilakukan Siti. Banyak kisah lainnya yang menggugah hati sanubari.

Terlalu banyak untuk diceritakan tentang kisah-kisah terjalinnya "hubungan batin" antara pekerja dengan majikan yang bahkan sudah menjadi keluarga sendiri.

Kisah Sha Wang bisa menyadarkan manusia, terutama pemerintah di setiap negara. Pekerja domestik memiliki keistimewaan sebagai profesi yang mulia bagi kemanusiaan. Bukan dibiarkan menjadi opini liar merendahkan pekerja domestik.

Ada dua nilai yang terkandung pada pekerja sektor domestik, yaitu sikap profesional dan kemanusiaan.

PMI bekerja sebagai sektor domestik seperti pengurus rumah tangga (housekeeper), penjaga bayi (baby sitter), tukang masak (family cook), pengurus lansia (caretaker), supir keluarga (family driver), tukang kebun (gardener) dan penjaga anak (child care worker) adalah pekerjaan yang membutuhkan pendekatan khusus.

Tidak sekadar memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas, tetapi juga butuh sentuhan rasa kemanusiaan yang tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com