Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alotnya Anies Pilih Bacawapres, Nasdem Tak Sepakat dengan Syarat Baru

Kompas.com - 23/07/2023, 08:59 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok atau kriteria bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024, masih menemui jalan buntu.

Terbaru, Partai Nasdem merasa berkeberatan dengan syarat baru penentuan bacawapres yang disampaikan Anies.

Syarat baru tersebut adalah bacawapres mesti memiliki latar belakang yang bebas dari catatan hukum.

Baca juga: Tim 8 KPP Sebut Anies Ingin Cawapresnya Bersih dari Catatan Hukum

“Anies Baswedan mestinya tidak perlu membuat kriteria untuk menentukan wakil, yang harus membuat kriteria adalah partai politik (parpol),” ujar Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali kepada awak media, Jumat (21/7/2023).

Ali mengatakan, Anies mestinya mencari figur sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dalam nota kerja sama pembentukan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Menurut Ali, penambahan syarat tersebut bakal membingungkan dalam mencari sosok yang sesuai.

Untuk arahkan sosok tertentu

Ali menganggap, Anies membuat kriteria bacawapresnya harus bebas dari catatan hukum untuk mengarahkan pada figur tertentu.

“Kriteria itu harusnya dirumuskan sejak awal, bukan ditambah-tambah setiap saat. Jadi kesannya cocok-cocokan untuk orang tertentu atau menghalang-halangi orang yang lain,” ujar Ali.

Ali menuturkan, Anies mestinya bertahan dengan lima kriteria awal yang telah disampaikan pada publik.

Baca juga: Nasdem Anggap Anies Tambahkan Syarat Bacawapres untuk Arahkan ke Sosok Tertentu

Munculnya kriteria baru, sebut Ali, justru menimbulkan pandangan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu tengah mencoba untuk memperjuangkan figur tertentu menjadi pendampingnya.

“Intinya, Anies tidak perlu membuat kriteria karena yang membuat kriteria itu harusnya partai politik (parpol). Karena mandat itukan diberikan pada Anies untuk mencari wakil,” ucap Ali.

Nasdem pun mendorong agar Anies segera mengumumkan bacawapresnya ketimbang menambah syarat sehingga membuat bingung.

“Kalau Mas Anies sudah memiliki calon (wakil presiden) umumkan saja,” kata Ali.

Demokrat sepakat

Sementara itu, Partai Demokrat sepakat dengan kriteria bacawapres yang disampaikan Anies melalui Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tersebut.

“Membersihkan rumah Indonesia ini harus dengan sapu yang bersih. Bukan sapu yang bermasalah, atau bisa tersandera kasus,” ujar Koordinator Juru Bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Jumat (21/7/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com