Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dipanggil Dewan Etik Partai Golkar, Ridwan Hisjam Sebut Munaslub Konstitusional

Kompas.com - 18/07/2023, 20:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam, mengungkapkan, musyawarah luar biasa (munaslub) Partai Golkar adalah hal yang konstitusional.

Hal ini disampaikan Ridwan usai memberikan klarifikasi terkait wacana munaslub untuk mencopot Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, kepada Dewan Etik Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Selasa (18/7/2023).

"Kalau munaslub, saya sudah jelas bahwa saya ini konstitusional. Dari pengurus biro dan saya selalu kontitusional. Apa yang saya omongkan semua saya pertanggungjawabkan karena semua itu kontitusi partai," kata Ridwan, Selasa.

Kendati begitu, ia mengaku tidak memiliki niat untuk mencopot Airlangga sebagai Ketum Partai.

Baca juga: Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam Tegaskan Tak Punya Wacana Gulingkan Airlangga

Ridwan bahkan mengatakan, tetap akan mendukung Airlangga untuk maju sebagai bakal calon presiden (capres) tahun depan.

"Saya bilang gitu. Karena saya tetap yakin kalau Airlangga maju calon presiden, bahwa kita akan fight. Jadi, saya tidak ada mau menurunkan Airlangga. Kalau itu dilaksanakan keputusannya, sudah ada kan satu, dua, tiga, itu kan keputusannya dewan pakar, ya jalankan, jalan. Tidak perlu munaslub ya kan," ujarnya.

Namun, Ridwan mengatakan, apabila Airlangga tidak menjalankan keputusan munas tersebut, maka Golkar dinilai perlu mengambil langkah sesuai dengan konstitusi.

Kendati begitu, Dewan Pakar Partai Golkar tidak memiliki kekuasaan untuk melaksanakan munaslub. Ridwan mengungkapkan, dewan pakar hanyalah kumpulan pakar atau orang yang berpengalaman di bidang organisasi partai.

"Dia (dewan pakar) tidak punya hak. Dia hanya memberikan masukan ke ketua umum, bukan kepada DPP. Oleh ketua umum, mau dipakai tidak dipakai, itu haknya ketua umum," katanya.

Baca juga: Politikus Senior Golkar Pro Munaslub Bantah Ditunggangi Pihak yang Ngebet Nyapres

Lebih lanjut, Ridwan meminta Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar harus berani berkoalisi dan maju menjadi bakal capres.

Menurut Ridwan, ada banyak langkah dan cara untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satunya, dengan membentuk poros baru.

"Kalau rekomendasinya dewan pakar (bentuk) poros baru. Bagaimana caranya? Ya banyak lah caranya. Dan saya salah satu yang mengatakan di dalam rapat dewan pakar kalau Airlangga maju saya siap jadi panglimanya Airlangga," ujar Ridwan.

Sebelumnya, Dewan Etik Partai Golkar telah lebih dulu memanggil Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (Soksi) Lawrence TP Siburian di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (17/7/2023).

Lawrence juga merupakan salah satu politikus senior Partai Golkar yang mendorong Munaslub.

Saat itu, Lawrence mengatakan, munaslub digaungkan karena rasa cinta terhadap Partai Golkar.

Baca juga: Respons Airlangga soal Dewan Etik Panggil Politikus Senior Golkar karena Dorong Munaslub

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com