Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Imigrasi Sebut Ada Beberapa Pertimbangan dalam Menentukan Kebijakan Bebas Visa

Kompas.com - 18/07/2023, 09:53 WIB
Syakirun Ni'am,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

Denpasar, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim mengatakan, terdapat sejumlah negara yang 'diwaspadai' dalam proses perumusan aturan bebas visa yang saat ini sedang digodok.

Adapun upaya tersebut dilakukan pemerintah dalam rangka evaluasi kebijakan bebas visa kunjungan 169 negara.

"Jadi ada beberapa negara yang memang kita waspadai," kata Silmy saat ditemui awak media di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar Utara, Kita Denpasar, Bali, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Ribuan WNI Pindah ke Singapura, Dirjen Imigrasi: Itu sebagai Suatu Catatan

Silmy mengatakan, terdapat tiga hal yang menjadi acuan pemerintah dalam merumuskan kebijakan mengenai visa. Salah satu di antaranya adalah faktor keamanan.

Menurutnya, pemerintah harus menjaga Indonesia dari pengaruh terorisme dan berbagai kejahatan baru di dunia, meskipun berkepentingan juga meningkatkan pemasukan lewat sektor wisata.

"Kan sekarang banyak sekali yang namanya scamming dan kejahatan-kejahatan baru yang tentunya di sini harus diantisipasi," ujar Silmy.

Selain keamanan, perumusan kebijakan ini juga harus mempertimbangkan prinsip resiprokal dalam arti kedua negara saling memberikan bebas visa.

Pertimbangan ketiga adalah pemberian bebas visa harus saling menguntungkan antara Indonesia dengan negara terkait.

Adapun saat ini terdapat hanya ada 10 negara, yakni negara di ASEAN yang mendapatkan bebas visa kunjungan.

"Apakah akhirnya kita akan teruskan hanya 10 Negara ASEAN, apakah kita akan tambah, nanti kita sedang dalam lakukan kajian sebuah peraturan presiden tentang bebas visa kunjungan," tuturnya.

Baca juga: Terbaru, 93 Negara yang Bisa Ajukan Visa on Arrival ke Indonesia

Meski kebijakan bebas visa sedang dievaluasi dan saat ini hanya berlaku bagi 10 negara ASEAN, kata Silmy, kunjungan warga negara asing ke Indonesia tetap mengalami tren kenaikan.

Menurutnya, berdasarkan statistik, rata-rata kedatangan warga negara asing di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali mencapai 19.000 orang per hari, lebih tinggi dibanding masa pandemi Covid-19 yakni sekitar 17.000 orang per hari.

Meski memandang secara kuantitas turis asing sudah baik, Silmy mengaku pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yakni meningkatkan kualitas warga negara asing yang masuk Indonesia.

Di antara indikator kualitas warga negara asing adalah bagaimana mereka bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Yang berkualitas itu misalnya dari sisi spending-nya, spending itu kan belanjanya. Kemudian yang kedua dari sisi bagaimana ketaatan dalam peraturan," ujar Silmy.

Pemerintah memberhentikan sementara bebas visa kunjungan (BVK) 159 negara untuk masuk ke Indonesia.

Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-GR.01.07 tahun 2023 yang disahkan pada tanggal 7 Juni 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com