JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony J. Blinken telah melakukan pertemuan dengan diplomat senior China dan Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis China, Wang Yi pada Kamis (13/7/2024).
Pertemuan ini terjadi di sela-sela ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conference (AMM/PMC) yang berlangsung pada 11-14 Juli 2023, diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller.
"Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken dan Direktur Kantor Sentral Urusan Luar Negeri Partai Komunis China (PKC) Wang Yi bertemu di Jakarta pada 13 Juli 2023," kata Juru Bicara Matthew Miller, dikutip dari siaran pers, Jumat (14/7/2023).
Baca juga: Menlu AS Antony Blinken Akan ke Indonesia Lagi, Hadiri 3 Pertemuan
Miller menyampaikan, pertemuan itu merupakan bagian dari upaya yang sedang berlangsung untuk menjaga saluran komunikasi terbuka.
Tujuannya untuk menjelaskan kepentingan Amerika Serikat terkait berbagai isu dan untuk mengelola kompetisi secara bertanggung jawab dengan mengurangi risiko salah persepsi dan salah perhitungan.
"Inilah yang diharapkan dunia dari Amerika Serikat dan Republik Rakyat China (RRC)," ucapnya.
Ia menuturkan, keduanya berdiskusi secara terbuka dan konstruktif tentang berbagai isu bilateral, regional, dan global, termasuk isu-isu yang mengandung perbedaan serta sektor kerja sama potensial.
Dalam pertemuan, Blinken menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Blinken juga menggunakan kesempatan pertemuan tersebut untuk memajukan kepentingan dan nilai-nilai AS, secara langsung menyampaikan kekhawatiran bersama Amerika Serikat dan para sekutu serta mitra terkait tindakan China.
Baca juga: Menlu AS: China Pertimbangkan Suplai Dukungan Mematikan ke Rusia
Sekaligus, mengadvokasi kemajuan dalam tantangan transnasional yang memengaruhi masyarakat di Amerika Serikat, China, dan seluruh dunia.
"Menlu menjelaskan bahwa Amerika Serikat bersama dengan sekutu dan mitra kami akan memajukan visi kami akan tatanan internasional yang bebas, terbuka, dan berbasis aturan. Kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan saluran komunikasi terbuka dalam beberapa minggu dan bulan ke depan," jelas Miller.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.