Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Terakreditasi KAN, Standar Laboratorium Riset dan Pengujian WIKA Beton Diakui secara Internasional

Kompas.com - 13/07/2023, 15:31 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) mengukuhkan posisinya sebagai jawara inovasi industri beton tanah air setelah mendapatkan akreditasi standar laboratorium pengujian dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Laboratorium Riset WIKA Beton

Laboratorium itu menerima akreditasi KAN yang diputuskan berdasarkan Council KAN dengan nomor LPK LP-1803-IDN pada 24 Mei 2023. 

Saat ini, Laboratorium Riset WIKA Beton sudah memenuhi standar SNI ISO/IEC 17025:2017 tentang Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi. 

Hal itu menunjukkan hasil pengujian di Laboratorium Riset WIKA Beton sudah diakui sah, baik secara nasional maupun internasional. 

Dengan akreditasi tersebut, Laboratorium Riset WIKA Beton dapat secara resmi menggunakan logo KAN sesuai ruang lingkup pengujian yang didaftarkan. 

Baca juga: Persiapan Ibu Kota Pindah, Wika Beton Tambah Belanja Modal

Beberapa ruang lingkup pengujuan itu, di antaranya pengujian kuat tekan beton silinder, pengujian tarik baja tulangan beton, analisis saringan (gradasi) agregat halus dan kasar, kadar lumpur, keausan agregat kasar (abrasi), serta pengujian lentur produk spun pile dan sheet pile. 

Berlokasi di Kawasan Industri WIKA Cileungsi Bogor, Laboratorium Riset WIKA Beton diresmikan sejak Mei 2018 dan dimaksimalkan untuk berbagai kebutuhan riset beton internal. 

Pengujian yang dapat dilakukan di Laboratorium Riset WIKA Beton secara garis besar adalah pengujian material alam, pengujian beton, pengujian baja tulangan, pengujian non-destructive testing (NDT), hingga pengujian kuat lentur dan kuat geser produk beton pracetak. 

Banyaknya pengujian yang dilakukan merupakan salah satu wujud komitmen WIKA Beton dalam meningkatkan mutu dan inovasi industri beton yang berkelanjutan.

Baca juga: Dalam Enam Bulan, Wika Beton Catatkan Pendapatan Usaha Rp 1,85 Triliun

Direktur Utama WIKA Beton Kuntjara berharap, ruang lingkup pengujian Laboratorium Riset WIKA Beton yang terakreditasi dapat terus dikembangkan.

Dengan demikian, WIKA Beton dapat memfasilitasi semua kebutuhan pengujian di internal serta mampu melayani kebutuhan laboratorium pengujian struktur dan material beton dari pihak eksternal. 

Laboratorium itu juga diharapkan dapat menjadi laboratorium independen rujukan bagi para akademisi serta praktisi eksternal.

Untuk diketahui, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) merupakan salah satu perusahaan anak BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang menjadi perusahaan di bidang engineering, production, and installation (EPI) industri beton. 

Saat ini, WIKA Beton merupakan produsen beton pracetak terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. 

Baca juga: WIKA Beton Tebar Dividen Rp 32,68 Miliar

WIKA Beton memiliki 14 pabrik, 4 empat crushing plant, dan 1 satu mobile plant yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com