KOMPAS.com - Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Ivanovich Agusta menyerukan solidaritas terhadap negara-negara kepulauan yang sedang berkembang atas risiko pembangunan yang tinggi.
Hal tersebut dikatakan Ivanovich Agusta saat menyampaikan pesan Indonesia dalam sesi lintas negara Small Islands Developing States (SIDS) di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat (AS), Selasa, (11/7/2023) waktu setempat.
Pertemuan tersebut menjadi bagian dari High-Level Political Forum on Sustainable Development 2023 yang berlangsung pada 10-20 Juli 2023.
Ivanovich menjelaskan, SIDS terus menghadapi tantangan signifikan dalam memperkuat resiliensi terhadap guncangan, seperti sumber daya keuangan yang terbatas dan kerentanan terhadap guncangan ekonomi eksternal.
"Selebihnya, muncul kerentanan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang kompleks," katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Kemendesa PDTT Sebut Butuh Aksi Global Lintas Negara untuk Capai Target SDGs 2030
Oleh karenanya, kata dia, pokok solidaritas tertuju untuk mitigasi bencana, mobilisasi pembiayaan global, dan pembiayaan yang berkelanjutan.
Ivanovich menyebutkan, Indonesia memandang aksi kolektif menjadi kunci yang harus dilakukan masyarakat internasional guna mendukung SIDS.
Beberapa aksi kolektif yang bisa dilakukan, salah satunya adalah meningkatkan kemitraan untuk membangun ketahanan SIDS terhadap bencana alam.
Kerja sama itu membutuhkan investasi pada sistem peringatan dini dan meningkatkan infrastruktur untuk menghadapi cuaca ekstrem.
Ivanovich mengatakan, masyarakat global juga perlu menyediakan program pelatihan dan peningkatan kapasitas guna merespons dan memulihkan bencana.
Baca juga: Kemendesa PDTT Sukses Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut
“Masyarakat global juga harus mendukung SIDS dalam mengakses dan mobilisasi pembiayaan untuk pembangunan berkelanjutan,” terangnya.
Hal itu, kata dia, mencakup pembiayaan lunak serta memfasilitasi kemitraan publik-swasta untuk investasi di sektor-sektor utama.
Selain itu, lanjut Ivanovich, masyarakat global juga butuh program Peningkatan Kapasitas dan Inisiatif Berbagi Pengetahuan Guna Memberdayakan SIDS.
Aksi tersebut diarahkan untuk mengembangkan solusi berkelanjutan, termasuk melalui kerja sama negara-negara Utara-Selatan dan Selatan-Selatan.
"Selama bertahun-tahun, Indonesia telah bekerja sama dengan SIDS. Melalui Forum Negara Pulau dan Kepulauan, misalnya, kami berkolaborasi menggalang ekonomi biru dan tata kelola maritim yang baik. Ini menjadi solusi pembangunan dalam mengatasi perubahan iklim dan sampah plastik laut," katanya.
Baca juga: Kemendes PDTT Akan Lakukan Reformasi Keuangan pada Sistem Birokrasi