Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Jemaah Gelombang 2 ke Madinah Diawasi Ketat Cegah Orang Hilang

Kompas.com - 12/07/2023, 12:10 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

MEKKAH, KOMPAS.com - Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) diminta mempersiapkan diri untuk mencegah peristiwa hilangnya jemaah terulang dalam proses perpindahan jemaah gelombang kedua dari Mekkah ke Madinah, Arab Saudi, usai melaksanakan ibadah puncak.

"Banyak jamaah yang bergeser dari Mekkah ke Madinah dan jumlahnya juga sekarang mencapai 100 ribuan, artinya akan padat lagi di Madinah," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Hilman Latief, usai rapat koordinasi di Kantor Daerah Kerja Madinah, Selasa (11/7/2023), seperti dikutip dari program Kompas Pagi di Kompas TV.

"Jamaah akan menghadapi situasi yang padat lagi, setelah tenang di Mekkah pascapuncak haji, umrah sunah, dan pascatawaf wada, jamaah masuk Madinah menghadapi situasi padat," lanjut Hilman.

Dalam rapat dibahas mengenai persiapan menghadapi puncak kedatangan jemaah gelombang dua di Madinah, proses kepulangan jemaah gelombang pertama ke Tanah Air, kesiapan tim, hotel, transportasi, antisipasi keterlambatan dan perubahan jadwal pesawat, serta meminimalkan perubahan yang mungkin terjadi.

Baca juga: Jemaah Haji Asal Probolinggo yang Hilang Ditemukan Wafat di RS Mina

Hilman berpesan supaya petugas siaga dan mempersiapkan skema guna mencegah dan menekan peristiwa jemaah haji tersesat dan hilang.

"Madinah itu bagi orang yang tidak familiar, gerbang Masjid Nabawi dianggap sama semua, begitu keluar kok lain posisi gedungnya. Potensinya besar, makanya kami minta penempatan petugas agar tidak terulang dan kita ingin tiga orang ini (orang hilang) selesai dan tidak bertambah lagi," ujar Hilman.

Sebelumnya dilaporkan, seorang jemaah haji asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Niron Sunar Sunah (77), yang sempat hilang saat melakukan ibadah puncak dan ditemukan.

Jenazah Niron yang termasuk ke dalam terbang (kloter) 65 Embarkasi Surabaya ditemukan oleh tim PPIH di Rumah Sakit An-Noor.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jenazah Niron, Jemaah Haji Asal Probolinggo yang Hilang Saat Armina

Sampai saat ini masih terdapat dua jemaah haji Indonesia yang belum ditemukan keberadannya.

Mereka adalah Suharja Wardi Ardi (69) asal Majalengka, Jawa Barat, dan Idun Rohim Zen (83) dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20), Sumatera Selatan.


Jenazah Niron sudah dimakamkan di pemakaman umum kawasan Syaraya.

Harun mengatakan, penemuan Niron berawal dari pesan yang beredar melalui WhatsApp yang memberikan informasi terdapat seorang jenazah yang memiliki ciri-ciri mirip.

Pukul 10.15 WAS (Waktu Arab Saudi), pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai dari Mashariq, ketua kloter, dan istri almarhum.

Baca juga: Kakek 70 Tahun Hilang Saat Ibadah Haji, Ratusan Warga di Majalengka Gelar Doa Bersama

Usai melihat ciri khusus, istri almarhum membenarkan bahawa jenazah tersebut adalah suaminya. Pengecekan pun dilakukan dengan pencocokan berbagai data, seperti paspor, visa, dan sidik jari. Setelah negosiasi yang panjang dan cukup alot, pukul 20.15 jenazah bisa langsung dimandikan.

Pihak maktab dan pengurus Arab Saudi merespons keinginan keluarga membawa jenazah ke Masjidil Haram untuk disalatkan selepas maghrib.

"Istri almarhum melihat ciri khusus yang melekat di tubuh jenazah. Beliau memastikan itu jenazah suaminya," ujar Harun.

Tim perlindungan jemaah PPIH juga terus melakukan penyisiran ke wilayah Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) serta berbagai rumah sakit buat mencari keberadaan 2 jemaah haji yang masih hilang.

Baca juga: Jemaah Haji Lansia Asal Palembang Hilang di Arafah, Sempat Minta Izin ke Toilet

Selain itu, PPIH juga meminta bantuan kepada Kepolisian Arab Saudi untuk mencari keberadaan 2 jemaah haji yang masih hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com