JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pakar Partai Golkar mendorong agar pengurus membentuk poros baru terkait Pilpres 2024.
Sebab saat ini, Golkar berada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mana masing-masing sudah menentukan "jalannya" sendiri.
Lantas, apakah itu artinya Golkar akan meninggalkan KIB untuk membentuk koalisi baru?
"Ya realitasnya kan PPP sudah bikin sendiri, PAN juga kita belum tahu. Ya poros baru bisa saja ganti partai, yang penting harus penuhi PT, presidential threshold 20 persen," ujar Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono saat dihubungi, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Ketua Dewan Pakar Golkar: Tak Ada yang Salah dengan Airlangga, Dia Sedang Lobi Sana-sini
Untuk diketahui, PPP sudah menyatakan dukungan untuk Ganjar Pranowo. Sedangkan PAN sejauh ini selalu menggadang-gadang Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres, baik untuk Ganjar maupun Prabowo Subianto.
Agung menjelaskan, saat ini Golkar mengantongi sekitar 12 persen presidential threshold. Dengan demikian, mereka harus mencari partai lain supaya bisa memenuhi syarat presidential threshold.
Sesuai dengan amanat Munas Golkar, Airlangga Hartarto lah yang didorong menjadi Capres 2024.
"Capresnya Pak Airlangga Hartarto, cawapresnya terserah beliau. Beliau yang nanti menetapkan. Kita percayakan kepada beliau, beri waktu. Cuma pandangan kami lebih cepat lebih baik," tuturnya.
Baca juga: Kemelut Partai Golkar, Kursi Kepemimpinan Airlangga Hartarto Digoyang Internal
Terkait Golkar saat ini condong ke pihak mana, Agung enggan membocorkannya. Dia merasa tidak elok jika menyampaikannya saat ini.
Namun, yang pasti, Agung mendorong Airlangga menetapkan koalisi serta cawapres pada bulan Juli-Agustus 2023.
"Kita harapkan Juli-Agustus sudah ada gambaran yang lebih jelas, dan syukur kalau bisa di-declare, dinyatakan kepada publik sebagai pasangan," jelas Agung.
"Faktanya ya kita harus berkoalisi, mengajak koalisi. Mengajak koalisi itu kan tidak begitu saja. Ada beberapa kontra kondisi, pra kondisi yang harus dipenuhi semua pihak," imbuhnya.
Berikut 3 rekomendasi Dewan Pakar Partai Golkar:
Baca juga: Dewan Pakar Rekomendasikan Partai Golkar Bentuk Poros Baru pada Pemilu 2024
1. Membentuk poros baru di luar bakal koalisi pencapresan yang sudah ada, sejauh memenuhi Electoral-Presidential. Poros baru ini akan menguntungkan kedudukan dan posisi Partai Golkar, di mana Partai Golkar akan memiliki “kendaraan politik" dalam pencapresan. Selain itu, poros baru ini akan membangkitkan moril seluruh Caleg Partai Golkar sebagai pejuang pejuang partai di garis depan dalam menuju kemenangan Pileg Partai Golkar dalam Pemilu 2024.
2. Sejalan dengan rekomendasi angka (1) di atas, maka Ketua Umum DPP Partai Golkar sebagai Mandataris MUNAS X yaitu saudara Airlangga Hartarto mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden dari Partai Golkar, dan sekaligus menentukan pasangan Cawapresnya sesegera mungkin dengan batas waktu selambatnya sebelum bulan Agustus 2023 berakhir.
3. Dalam rangka menyukseskan Pemilu 2024, Dewan Pakar Partai Golkar mengusulkan agar Airlangga Hartarto bersama Partai Golkar menyelenggarakan Program Airlangga Hartarto Menyapa Rakyat di seluruh Indonesia, demi memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.