JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir belum mau berandai-andai mengenai peluangnya maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Meski sudah didorong oleh Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi cawapres, Erick menilai hal itu belum memberi jaminan bahwa ia akan berlaga di Pilpres 2024.
"Ketika PAN mendorong saya untuk menjadi salah satu cawapres ya saya harus apresiasi, tetapi PAN juga mengerti, tidak mungkin komposisinya (calon presiden dan wakil presiden) tercapai kalau tidak 20 persen," kata Erick di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Ditanya Soal Masuk Parpol, Erick Thohir: Menteri BUMN Bukan Orang Partai, tapi Kepercayaan Presiden
PAN mendorong Erick untuk maju sebagai cawapres, entah itu mendampingi Ganjar Pranowo yang diusung PDI-P atau Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra.
Terbaru, PAN mengajukan syarat Erick sebagai cawapres Prabowo jika harus mendukung Prabowo ketiga kalinya.
Erick sendiri tidak mau berspekulasi mengenai kemungkinan tersebut.
Sebab, menurut dia, PAN belum menentukan arah koalisinya, antara merapat ke Gerindra atau PDI Perjuangan.
Ia mengingatkan, PAN juga masih bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Jadi menurut saya terlalu dini, apakah KIB semua pindah ke PDI-P atau KIB pindah ke Gerindra, ya bisa-bisa saja, ya kan itu masih menjadi koalisi kan," ujar Erick.
Namun demikian, Erick mengaku punya kecocokan dengan semua tokoh yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan.
"Pak Anies kita pernah kerja sama untuk membangun yang namanya moda transportasi yang ada di Jakarta, dengan Pak Ganjar ada Batang, Pak Prabowo kemarin Asabri yang bersih-bersih korupsi di Asabri," kata dia.
Meski sudah mendapat dukungan penuh dari PAN untuk maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo, peluang Erick berlaga di Pilpres 2024 agaknya terbentur oleh sikap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
PKB yang merupakan mitra koalisi Gerindra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menganggap rencana merapatnya PAN untuk mendukung Prabowo bukanlah hal menarik.
Baca juga: PKB Terkesan Resisten, Erick Thohir Klaim Punya Hubungan Baik dengan Cak Imin
Sebab, PAN mengajukan Erick menjadi cawapres mendampingi Prabowo sebagai syarat untuk bergabung ke KKIR.
“Ya kalau mau gabung, lalu ada syarat, ya belum menarik lah ya,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/7/2023).