JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengaku tak ambil pusing mengenai anggapan yang menyebut rencana renovasi Jakarta Internasional Stadium (JIS) bermuatan politis.
Erick mengeklaim, rencana renovasi JIS dilakukan demi memenuhi standard yang telah ditetapkan oleh FIFA.
"Kalau ada tuduhan ini politik, ya biarin aja, saya sih enggak mau pusing. Kalau saya kan kerja profesional, saya lakukan yang sesuai dengan standard-standard yang memang ada," kata Erick di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Basuki Bakal Kebut Ganti Rumput JIS Selama Tiga Bulan
Erick menegaskan bahwa rencana renovasi JIS bukan untuk menyerang Anies Baswedan, mantan gubernur DKI Jakarta yang menyelesaikan pembangunan stadion ini.
Mantan bos Inter Milan ini mengatakan, rekam jejaknya di dunia olahraga selama ini menunjukkan bahwa ia bukanlah orang yang mempolitisasi olahraga.
"Saya bukan jadi bagian orang yang mempolitisasi daripada olahraga. Track record saya di olahraga sudah cukup lama lah, di basket, di sepak bola apa segala, enggak lah," kata dia.
Baca juga: Jakarta International Stadium (JIS) dan Dilema Standardisasi FIFA
Erick menjelaskan, sebuah stadion yang dinyatakan berstandard internasional tidak otomatis memenuhi standard Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Ia mencontohkan, pada laga persahabatan antara Indonesia dan Argentina lalu, FIFA tidak ikut campur dalam menentukan kelayakan lokasi pertandingan dan latihan.
Namun, di sisi lain, pihak Argentina mengirim perwakilannya untuk mengecek kelayakan lapangan pertandingan dan pelatihan.
"Nah, artinnya apa, dia punya standard, nah standard FIFA di mana? Lebih tinggi lagi," ujar Menteri BUMN itu.
Ia mengingatkan, untuk memenuhi standard FIFA dan dapat menjadi venue turnamen FIFA, aspek kualitas lapangan, akses suporter, serta perbedaan pintu masuk antara pemain dan penonton menjadi perhatian.
Apalagi, stadion yang menjadi venue turnamen FIFA bakal digunakan untuk banyak pertandingan dalam waktu seminggu.
Baca juga: Rencana Permak JIS demi Peluang Jadi Venue Piala Dunia U-17...
Oleh karena itu, menurut Erick, semegah apapun stadion di dunia, FIFA pasti akan turun langsung untuk memastikan kelayakan stadion tersebut dalam menyelenggarakan turnamen FIFA.
"Kalau dibandingkan langsung dengan lapangan di Inggris, ya kualitasnya memang bagus, tetapi saya yakin ketika Piala Dunia ada di Inggris, standardnya lebih tinggi lagi," kata dia.
Juru Bicara Anies, Surya Tjandra menuding, rencana renovasi JIS adalah upaya untuk politisasi terkait pencalonan Anies sebagai presiden.
"Tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan," kata Surya, Rabu, dikutip dari Tribunnews.com.
Rencana renovasi mengemuka seiring JIS menjadi salah satu opsi venue pertandingan Piala Dunia U-17 pada November 2023 mendatang. Namun, rencana itu memicu polemik.
Pasalnya, JIS selesai dibangun belum genap setahun, tepatnya sejak grand launcing pada 24 Juli 2022 lalu.
Baca juga: JIS untuk Piala Dunia U17 2023: Rumput Tak Standar FIFA, Biaya Perbaikan Rp 6 Miliar
Apalagi dalam proses pembangunanya juga diklaim telah berstandar FIFA, alias sudah layak menjadi tempat pertandingan sepak bola yang diselenggarakan FIFA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.