Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rekan Johnny Plate dan Kakak Pejabat Kominfo Dapat Jatah Proyek BTS 4G...

Kompas.com - 03/07/2023, 14:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan yang menjadi sub kontraktor dalam proyek pengadaan menara base transceiver station (BTS) 4G di Kemenkominfo disebut merupakan milik orang-orang yang dekat dengan eks Menkominfo Johnny Gerard Plate serta pejabat terkait di kementerian itu.

Hal itu terungkap dalam surat dakwaan Johnny yang dikutip pada Senin (3/7/2023).

"Bahwa sebagian sub kontraktor merupakan orang-orang yang terafiliasi dengan terdakwa Johnny Gerard Plate, pihak BAKTI (Badan Aksesibilitas dan Telekomunikasi Indonesia) maupun pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika," demikian isi surat dakwaan itu.

Dalam surat dakwaan itu jaksa menguraikan sejumlah perusahaan sub kontraktor proyek yang dibagi ke dalam beberapa paket pengerjaan.

Baca juga: Survei Indikator: Masih Ada Masyarakat yang Nilai Kasus BTS Johnny Plate Bermuatan Politis

"PT Sahabat Makna Sejati yang menjadi sub kontraktor di Paket 1, 2, 3, 4, dan 5 merupakan perusahaan milik dari kakak Semuel Abrijani Pangerapan yang merupakan Dirjen Aptika di Kemkominfo," demikian menurut surat dakwaan itu.

Lalu kuasa Direktur PT Mangunjaya Eco Dinamic, Lukas Hutagalung, yang menjadi salah satu sub kontraktor dalam pengerjaan Paket 4 dan 5 merupakan teman sekolah Direktur BAKTI Anang Achmad Latif dan Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan.

Perusahaan selanjutnya yang menjadi sub kontraktor adalah PT Rambinet Digital Network, bertindak sebagai subkontraktor (supplier) penyediaan NMS VSAT (PRTG) pada paket 4 dan 5 dengan PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS).

Direktur PT Rambinet Yohan Suryanto yang merupakan Tenaga Ahli pada Human Development Universitas Indonesia (HUDEV UI). Dia adalah orang yang diminta oleh Anang untuk membuat kajian teknis proyek BTS 4G.

Baca juga: Penjelasan Yayasan Arnoldus Kupang soal Dana Rp 500 Juta dari Johnny G Plate yang Diduga Uang Korupsi

 

Selain itu, Anang menunjuk langsung Yohan sebagai penyusun kajian proyek dengan alasan sudah sering menjadi tenaga ahli di BAKTI.

Dalam kasus ini Yohan disangka memperkaya diri sebanyak Rp 453.608.400.

"PT Vata Daya Laksana dan PT Visitel merupakan milik atau terafiliasi dengan anak-anak dari Muklis Muchtar yang merupakan teman terdakwa Johnny Gerard Plate," lanjut isi dakwaan itu.

Dalam surat dakwaan itu juga disebutkan Johnny didakwa memperkaya diri hingga Rp 17,8 miliar dari proyek BTS 4G BAKTI Kominfo.

Baca juga: Rumah dan Kantor Johnny Plate Saksi Bisu Penyerahan Uang Korupsi BTS 4G

Dalam dakwaan itu jaksa menyatakan Johnny diduga merugikan negara sebesar Rp 8 triliun dalam dugaan korupsi proyek BTS 4G BAKTI Kominfo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com