Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Harap Keberagaman di Indonesia Jadi Alat Memperkuat Perkuat Persatuan dan Kesatuan Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 30/06/2023, 22:29 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2023 bisa berjalan secara damai.

Dia juga berharap keberagaman di Indonesia bisa menjadi alat untuk semakin memperkuat persatuan dan kesatuan menjelang pemilu.

Adapun hal ini disampaikan Sigit dalam acara Doa Bersama Lintas Agama dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Bhayangkara di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (30/6/2023) sore.

“Keberagaman yang kita miliki menjadi alat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan sehingga hasil dari pemilu tersebut betul-betul bisa memperoleh, terpilih, calon pemimpin nasional yang bisa menjaga, merawat kebhinekaan yang ada, merawat keneragaman yang ada sebagai modal untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia maju menuju visi Indonesia Emas 2045,” kata Sigit dalam paparannya.

 Baca juga: Kapolri: Indonesia “On The Track” Jadi Negara Disegani di Asia, Pemilu 2024 Patokannya

Dalam kesempatan itu, Sigit menyampaikan bahwa kegiatan Doa Bersama Lintas Agama yang digelar tersebut turut dihadiri oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan jajaran, organisasi masyarakat, hingga perwakilan lintas agama.

Sigit mengatakan, kegiatan Doa Lintas Agama tersebut juga diiringi dengan kegiatan lomba terkait keagamaan yang sebelumnya telah diikuti sejumlah anggota untuk meningkatkan keimanan.

Menurutnya, beberapa kegiatan yang digelar terkait lomba MTQ, ada lomba menyanyi solo atau vokal grup, lomba membaca sloka, hingga lomba membaca dharma panca.

Sigit menjelaskan kegiatan dan lomba dilakukan untuk mencari dan mendorong anggota Polri agar bisa melaksanakan penguatan di aspek kultural.

“Tentunya selain nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya maka tentunya nilai-nilai agama menjadi salah satu yang harus dipedomani sebagai suatu pegangan supaya bisa terus melakukan hal-hal yang bersifat baik dan menghindari hal-hal yang bersifat pelanggaran,” imbuhnya.

 Baca juga: Diminta Kapolri Siapkan Petugas Pemilu yang Sehat, KPU Klaim Sudah Belajar dari Kejadian 2019

Mantan Kabareskrim Polri ini juga mengatakan Polri beberapa waktu lalu juga melakukan revitalisasi terhadap 77 situs baik itu situs budaya, keagamaan, serta nasional guna memperingati HUT ke-77 Bhayangkara.

Kegiatan revitalisasi terhadap situs-situs agama, budaya dan nasional itu, kata Sigit, adalah upaya untuk merawat keberangaman budaya dan agama yang ada di Tanah air.

“Untuk terus bisa kita jaga menjadi satu kekuatan, satu keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa kita yang semuannya terawat dan terjaga di dalam bingkai NKRI. Dan ini tentunya menjadi modal kita untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

Sementara itu, Panglima TNI mengucapkan selamat atas hari jadi Bhayangkara ke-77. Yudo mengapresiasi program revitalisasi situs agama, budaya, dan nasional yang dilakukan Polri.

Selain itu, ia berharap TNI-Polri semakin bersinergi ke depannya, khususnya menjelang Pemilu 2023.

“Harapan kami dengan ulang tahun yang ke 77 ini, sinergi TNI-Polri dapat terus berlanjut dan semakin kuat guna menghadapi Pemilu 2024 yang tadi sudah disampaikan Kapolri. Tentunya dengan sinergi dan soliditas TNI-Polri saya yakin kita dapat mengwal atau menjaga pemilu dengan aman,” kata Yudo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com