Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusaha Lolos Ambang Batas Parlemen, Partai Ummat Targetkan Suara di 29 Dapil

Kompas.com - 28/06/2023, 15:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Ummat memasang target mendapatkan perolehan suara dari 29 daerah pemilihan (dapil) yang disebutkan sebagai dapil super premium.

Hal ini dikatakan Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi, usai memimpin konsolidasi dan pemantapan strategi pemenangan pemilu Partai Ummat di Jawa Tengah.

Target tersebut bertujuan agar partainya bisa lolos dalam ambang batas parlemen (parlementary threshold) sebesar 4 persen saat Pemilu 2024.

"Jadi 4 persen itu adalah 29 dapil tadi, kita berharap dari akumulasi dari 29 dapil tersebut meloloskan kita melewati threshold," kata Ridho dikutip dari tayangan Kompas TV usai memimpin konsolidasi di Jawa Tengah, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Partai Ummat Daftarkan 12 Bacaleg DPRD Jombang, Semuanya Perempuan

Ridho menerangkan, pihaknya menargetkan satu calon legislatif di setiap dapil.

Ia menyebut, potensi suara akan dimaksimalkan, dengan merangkul seluruh ormas dan komunitas, termasuk Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, hingga Masyumi.

Bahkan di Papua, ia mengajak komunitas nasrani untuk bergabung dengan Partai Ummat.

"Kalau di Jateng itu mungkin akan dilengkapi oleh Ketua DPW. Tapi pada prinsipnya, satu dapil kita berharap untuk RI ya, itu satu anggota legislatif," tutur dia.

Baca juga: Partai Ummat Andalkan Eks Kader PAN dan Tokoh 212 pada Pemilu 2024

Sementara itu untuk target yang lebih besar, yakni masuk sebagai lima besar kursi di Senayan, pihaknya akan membidik 55 dapil.

"Jadi 4 persen kalau diterjemahkan bisa jadi 29 dapil. Dan target lebih besarnya untuk Insya Allah masuk 5 besar, kita persembahkan menjadi 55 dapil. Itu akan lebih luas. Ini target nasionalnya," jelas Ridho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com