Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Temui Kendala, Partai Ummat Klaim Ideologinya Justru Permudah Rekrut Caleg

Kompas.com - 18/04/2023, 15:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya atau Tofa mengungkapkan bahwa partainya tak menemui kendala dalam proses menuju pendaftaran calon anggota legislatif (caleg).

Hal ini karena, menurut dia, Partai Ummat justru diuntungkan dengan memperjuangkan semangat politik identitas Islam.

"Perjuangan kita dalam semangat Politik Identitas Islam yang ingin menegakkan keadilan dan melawan kezaliman, ternyata mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat luas, sehingga lebih mempermudah kami dalam pencalegan," kata Tofa kepada Kompas.com, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Partai Ummat Klaim Animo Kader Jadi Bacaleg Tinggi, Optimistis Penuhi Kuota Nasional

Tofa kemudian mengeklaim, banyak organisasi masyarakat (ormas) Islam dan elemen masyarakat yang selama ini takut isu politik identitas, justru tercerahkan oleh keberadaan Partai Ummat.

Menurut dia, mereka tercerahkan dan menganggap Partai Ummat sebagai saluran politik yang pas.

"Kami yakin kerinduan masyarakat akan keadilan lah yang membuat semangat politik identitas dapat diterima," ujar Tofa.

Ia menyadari, kondisi itu menjadi semangat baru bagi Partai Ummat dalam berpolitik.

Jika partai politik lain kesulitan menjaring caleg, Tofa pun memiliki penilaian sendiri.

Baca juga: Kontroversi soal Politik Identitas dan Masjid Berlanjut, Partai Ummat Ingin Temui Bawaslu

"Kalau partai lain kesulitan, barangkali ide dan gagasan yang mereka usung belum sampai ke telinga masyarakat, yang saat ini semakin cerdas dan kritis," Tofa berdalih.

Untuk itu, dia mengajak semua partai politik agar hadir ke tengah-tengah masyarakat dengan ide dan gagasan.

"Sehingga sebagai Parpol kita melaksanakan kewajiban edukasi sekaligus memberikan 'menu pilihan bergizi' bagi masyarakat untuk melihat berbagai macam alternatif solusi terhadap permasalahan di sekitar mereka," ujar dia.

"Terlebih permasalahan nasional, dan membantu mereka untuk menjatuhkan pilihan kelak, perjuangan politik dari partai mana yang seharusnya didukung," tambah Tofa.

Sebagai informasi, KPU segera membuka akses partai politik ke Sistem Informasi Pencalonan atau Silon sebelum masa tahapan pendaftaran bakal calon anggota legislatif dimulai pada 1-14 Mei mendatang.

Dikutip Kompas.id, hingga dua minggu menjelang pendaftaran tersebut, sejumlah partai baru masih kesulitan memenuhi kuota maksimal bakal calon anggota legislatif di seluruh daerah pemilihan.

Kondisi tersebut bertolak belakang dengan sejumlah parpol parlemen yang memiliki bakal calon berlimpah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com