Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bukunya, SBY Yakin Jokowi Tak Ikut Campur soal Upaya Moeldoko dkk Rebut Demokrat

Kompas.com - 26/06/2023, 17:19 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meyakini bahwa Presiden Joko Widodo tak ikut campur terkait langkah kubu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merebut kedaulatan Demokrat.

Hal itu ditulis SBY dalam bukunya berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi yang dirilis pada Senin (26/6/2023).

“Saya sangat ingat apa yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Ketua Umum Partai Demokrat di Istana Bogor, tanggal 9 Maret 2021 sekitar pukul 20.00 WIB. Waktu itu Ketua Umum Partai Demokrat AHY diundang oleh Pak Jokowi ke Istana Bogor,” papar SBY.

Baca juga: SBY Rilis Buku ‘Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi’ Apa Isinya?

Ia menyatakan, dalam pertemuan itu, Jokowi menyebut tak mengetahui langkah politik Moeldoko untuk mengganggu kepemimpinan Demokrat di tangan AHY.

Keterangan itu, lanjut SBY, juga disaksikan okeh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

“Pak Jokowi menjelaskan secara panjang lebar bahwa intinya beliau ‘tidak tahu-menahu’ atas apa yang dilakukan oleh Moeldoko,” ujarnya.

Ia menganggap keterangan Jokowi itu patut dipercaya dan berbeda dengan yang disampaikan kubu Moeldoko yang mengeklaim telah mendapatkan restu dari Jokowi.

Begitu pun, banyak pihak tak yakin Jokowi tak mengetahui langkah Moeldoko itu.

“Tetapi, posisi Partai Demokrat, termasuk saya, tetap memercayai dan memegang apa yang disampaikan Pak Jokowi tersebut sebagai kebenaran,” tutur dia.

Selanjutnya, SBY juga meminta Mahkamah Agung (MA) tetap independen dalam memutuskan peninjauan kembali (PK) yang diajukan kubu Moeldoko soal kepemimpinan Demokrat.

Baca juga: [GELITIK NASIONAL] Keriuhan Politik Kini: SBY Mimpi Naik Kereta Bersama Megawati, Ganjar Mulai Giat Blusukan

Ia berharap MA tetap teguh dengan pendiriannya sendiri meskipun diduga mengalami tekanan untuk memenangkan PK Moeldoko dkk.

“Jika benar memang ada tekanan dari ‘pihak-pihak tertentu atau dari orang kuat’ saya berharap MA tidak serta-merta memercayainya,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com