Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kasus Ibu Tewas Sambil Peluk Bayi di Pati, Komnas Perempuan: Contoh Femisida

Kompas.com - 20/06/2023, 19:35 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Prempuan (Komnas Perempuan) mengatakan, kasus seorang ibu yang tewas sambil memeluk bayinya karena disiksa suaminya adalah contoh nyata femisida.

"Itu contoh femisida. Jadi femisida itu kematian pada perempuan karena ia perempuan dan itu puncak dari kekerasan berbasis gender," ujar Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi saat ditemui di Kantor Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2023).

Perempuan yang akrab disapa Ami ini mengatakan, kasus seorang ibu bernama Budiati (31) di Pati itu mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) secara terus menerus yang mengakibatkan kematian.

KDRT sendiri, menurut Ami, adalah kekerasan berbasis gender yang banyak diterima oleh perempuan.

Baca juga: Ibu yang Tewas Peluk Bayinya di Pati, Ternyata Dihajar Suami Siri karena Cemburu

Ami mengatakan, kematian yang dialami Budiati adalah femisida dengan tingkat sadistis yang disebut banyak ditemukan dalam laporan kekerasan yang diterima oleh Komnas Perempuan.

"Dan memang ciri khas dari femisida itu, itu puncak kekerasan berbasis gender kemudian ada tingkat sadistik, dan itu menunjukkan kalau motifnya itu nilai-nilai maskulinitas" katanya.

Ami lantas menegaskan agar kepolisian bisa menegakkan aturan hukum yang maksimal terhadap pelaku dalam hal ini suami korban sendiri.

"Penegakan hukum kita berharap berjalan maksimal dan latar belakang korban terbunuh juga harus diungkap di persidangan maupun di penyidikan. Sehingga femisida itu terbaca di dalam putusan pengadilan," ujarnya.

Sebagai informasi, seorang ibu di Pati, Jawa Tengah, bernama Budiati, ditemukan tewas sambil memeluk bayinya yang berusia kurang dari sebulan.

Jasadnya ditemukan di sebuah rumah di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Nasib 3 Balita di Pati Saat Sang Ibu Tewas di Kamar, Terlantar 2 Malam dan Peluk Jasad Ibunya

Selain jenazah ibu yang memeluk bayinya, di lokasi itu terdapat dua bocah lain yang juga merupakan anak korban. Mereka berusia empat tahun dan dua tahun.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati Kompol Onkoseno G Sukahar mengatakan, Budiati tewas usai dianiaya suami sirinya, Mashuri (45).

"Korban tidak langsung meninggal usai mengalami kekerasan fisik. Luka-luka memar akibat sering dipukuli hingga muncul luka dalam yang memicu korban meninggal. Terlebih korban kondisinya belum fit usai melahirkan," ujar Onkoseno, Sabtu (17/6/2023).

Onkoseno mengatakan, Budiati dan Mashuri sempat terlibat pertengkaran dahsyat pada Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Kronologi Kasus Ibu Tewas Sambil Peluk Bayi di Pati, Korban Diduga Alami Luka Dalam akibat Dihajar Suami

Percekcokan itu berujung pada tindak penganiayaan yang dilakukan Mashuri. Pada Minggu (11/6/2023), Mashuri pergi meninggalkan rumah.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com