Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perkuat Digitalisasi, Pendapatan Pajak Kendaraan di Jabar Naik 3 Kali Lipat

Kompas.com - 16/06/2023, 11:32 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengingatan jajarannya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan menyeimbangkan pragmatisme dan idealisme dan digitalisasi.

Hasilnya, pendapatan daerah dari pajak kendaraan di Jabar terus meningkat seiring dengan komitmen pemerintah dalam memperkuat digitalisasi pada sistem pembayaran.

"Selama lima tahun, Jabar dengan going digital berhasil meningkatkan pendapatan daerah. Pajak kendaraan naik tiga kali lipat dengan berbagai pintu-pintu digital, pintu point of payment," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu melalui keterangan persnya, Jumat (16/6/2023).

Dia mengatakan itu dalam acara Rapat Kerja Asosiasi Pengelola Pendapatan Daerah se-Indonesia (APPDI) di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Kamis (15/6/2023).

Untuk diketahui, Badan Pendapatan Daerah Provinsi (Bapenda) Jabar berhasil melampaui target pendapatan yang telah ditentukan, yaitu sebesar Rp 32,7 triliun.

Baca juga: Disperindag Jabar Pamerkan Produk Petani Milenial ke Thailand dan Korea Selatan

Jumlah tersebut didapatkan dari PAD sebesar Rp 22,9 triliun dengan kontribusi terbesar datang dari pajak daerah sebesar Rp 21,1 triliun.

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan salah satu dari 5 pajak yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan memberikan kontribusi sebesar 40 persen terhadap PAD.

Rincian PAD Jabar, yakni PKB sebesar Rp 8,7 triliun, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp 5,7 triliun, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar Rp 2,9 triliun, dan Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok masing-masing berkontribusi sebesar Rp 74 miliar dan Rp 3,7 triliun.

"Kami harapkan PAD Jabar sudah lebih besar porsinya untuk APBD, menandakan fiskal kami sangat sehat. Pada 2023-2024 kami akan fokus belanja yang sudah saya atur ke pengaspalan jalan yang selama ini tertunda," paparnya dalam siaran pers, Jumat (16/6/2023).

Kang Emil juga mengingatkan para kepala Badan Pendapatan Daerah se-Indonesia agar tidak selalu mengandalkan APBD dalam membangun daerah.

Baca juga: Minat Perempuan Jadi Komisioner Bawaslu di Jabar Masih Rendah

"Saya bilang membangun daerah itu jangan selalu APBD saja. Ada delapan pintu yang saya terangkan, dari pinjaman daerah, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang harus dikejar, obligasi daerah, dana sampai umat untuk kegiatan sosial. Kalau meminta ke APBD untuk segala urusan, enggak cukup," katanya.

Selain itu, kata Kang Emil, alokasi maksimal APBD hanya 20 persen dari kemampuan pembangunan.

Peningkatan pendapatan dari pajak kendaraan

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengingatan jajarannya agar tidak selalu mengandalkan APBD dan meningkatkan PAD.DOK. Humas Pemprov Jabar Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengingatan jajarannya agar tidak selalu mengandalkan APBD dan meningkatkan PAD.

Pada kesempatan itu, Ketua APPDI Dedi Taufik mengatakan, peningkatan sistem digitalisasi pembayaran pajak di Jabar terus meningkat setiap tahun.

Peningkatan terjadi pada 2021 dari Rp 500 miliar meningkat menjadi Rp 679 miliar pada 2022.

"Berarti ada peningkatan untuk mulai kita go digital. Itu harapan kami selain mengedepan pertumbuhan ekonomi harus didorong inovasi," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bapenda Jabar itu.

Baca juga: Permudah Pelestarian, Pemprov Jabar Ajukan Pemindahan Aset Candi Batu Jaya dari Pemkab Karawang

Dedi menuturkan, porsi APBD dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya berkontribusi sebanyak 20 persen terhadap pembangunan daerah.

Oleh sebab itu, perlu berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan seperti mempermudah pembayaran pajak dengan dukungan sistem digital.

"Pak Gubernur meminta kami tidak berfokus di APBD dan APBN saja karena kontribusinya hanya 20 persen secara keseluruhan untuk pembangunan di Jabar makanya perlu siasat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com