JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta para prajurit ikut meredam gejolak Pemilu 2024 lewat dunia maya.
Pengarahan itu disampaikan Yudo saat sambutan dalam acara launching dan seminar literasi digital yang juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Plt Menteri Komunikasi dan Informatika Mahfud MD di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2023).
“Potensi ancaman digital bagi bangsa saat ini adalah Pemilu serentak. Dunia maya akan menjadi ajang kampanye yang bisa memicu polarisasi dan perpecahan bangsa. Untuk itu, mari kita tingkatkan kemampuan literasi digital kita dan mari kita ikut meredam gejolak pemilu melalui upaya nyata,” kata Yudo kepada para jajaran, dipantau dari tayangan Kompas TV.
Baca juga: Panglima Harap Tak Ada Lagi Prajurit yang Buta Digital, Sebarkan Hoaks, dan Bocorkan Rahasia Negara
Panglima Yudo meminta para prajurit menggunakan kemampuannya untuk membanjiri dengan konten atau informasi positif selama tahapan Pemilu 2024 berjalan.
“Gunakan kemampuan kita untuk membanjiri dunia digital dengan informasi positif dan membangun selama tahapan pemilu berlangsung,” ujar Yudo.
Panglima juga meminta para prajurit melek digital. Ia berharap, semakin banyak prajurit TNI yang bijak dan cakap dalam dunia digital.
Saat ini, kata Yudo, di lingkungan TNI sekalipun, ada yang mencoba membagikan informasi, lalu dianggap sebagai pahlawan.
“Di lingkungan TNI saja, di masyarakat juga, seolah-olah kalau sudah menge-share sesuatu baik negatif atau positif, seolah-olah menjadi pahlawan. Jadi siapa yang share duluan seolah-olah pahlawan,” ucap Yudo.
Baca juga: Panglima TNI Ajak Militer Se-ASEAN Latihan Bersama di Natuna Utara
Oleh karena itu, Panglima berharap prajurit bisa memilah informasi yang baik dan benar untuk kepentingan satuan.
“Ini yang mungkin juga perlu kita tekankan pada jajaran semua, harus bisa memilah, apa yang harus di-share, apa dampak positif dan negatif terhadap satuan karena masih terikat dengan satuan TNI,” ujar Yudo.
Yudo juga berharap, tidak ada lagi prajurit yang menyebarkan konten yang bertentangan dengan tugas TNI, yakni sebagai pemersatu bangsa.
“Ke depan saya berharap tidak ada lagi prajurit TNI yang buta digital, menyebarkan hoaks, membocorkan rahasia negara,” kata Yudo.
Dengan perkembangan digitalisasi saat ini, Panglima berharap para prajurit tetap menjaga azas kerahasiaan.
“Seolah-olah digital ini sudah tidak ada rahasia. Padahal kita tahu bahwa tentara di mana pun, angkatan bersenjata di mana pun, pasti akan menganut prinsip atau azas kerahasiaan yang semuanya sebenarnya tidak harus dibuka,” tutur Yudo.
“Ada birokrasi tertentu yang dibuka. Namun juga ada hal tertentu yang sifatnya rahasia dan tidak bisa dibuka di publik,” ucap Yudo lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.