Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Telusuri Kemungkinan Andhi Pramono Gunakan Rekening Selain Milik Ibu Mertuanya

Kompas.com - 12/06/2023, 21:07 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTAKOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal menelusuri kemungkinan mantan Kepala Bea dan Cukai Makassar, Andhi Pramono menggunakan rekening selain milik mertuanya untuk menyamarkan aset diduga hasil korupsi.

Andhi sebelumnya disebut menggunakan rekening ibu mertuanya yang bernama Kamariah untuk melakukan transaksi keuangan.

Ali mengatakan, tim penyidik masih terus bekerja menelusuri aset Andhi yang diduga berasal dari korupsi, dan mengklarifikasi ke sejumlah pihak.

“Termasuk penggunaan rekening-rekening itu apakah hanya melalui ibu mertuanya saja atau ada pihak lain,” ujar Ali saat ditemui awak media di gedung Merah Putih KPK, Senin (12/6/2023).

Baca juga: KPK Geledah Rumah di Kelapa Gading, Jakut, Terkait Andhi Pramono

Meski demikian, sampai saat ini, Ali enggan menjelaskan rekening-rekening lain yang diduga menjadi nominee Andhi.

Nominee merupakan modus yang kerap digunakan para pelaku dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) untuk mengaburkan asal usul kekayaan hasil kejahatan.

“Nah apakah ada keterlibatan dari pihak lain pasti KPK akan telusuri lebih jauh ke sana,” tutur Ali.

Juru bicara berlatar belakang jaksa tersebut juga masih belum menyebut nilai transaksi Andhi pada rekening mertuanya. Menurutnya, saat ini penyidikan masih berlangsung.

Baca juga: Akal-akalan Andhi Pramono Sembunyikan Harta Berlimpah: Manfaatkan Mertua, Tutupi Transaksi Rp 60 M

“Apalagi saat ini kan penyidikan masih berjalan kami belum umumkan secara resmi termasuk konstruksi perkaranya,” kata Ali.

Sebelumnya, KPK resmi mengumumkan status hukum baru Andhi Pramono. Setelah disangka dengan pasal suap, ia ditetapkan sebagai tersangka dugaan TPPU.

Menurut Ali, dalam proses penyidikan gratifikasi Andhi, tim penyidik menemukan indikasi kesengajaan Andhi menyembunyikan aset kekayaannya yang diduga berasal dari korupsi.

“Saat ini tim penyidik KPK telah kembali menetapkan pejabat dimaksud (Andhi Pramono) sebagai tersangka TPPU,” kata Ali saat ditemui awak media di gedung Merah Putih KPK, Senin (12/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com