Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Delay" Pesawat Berimbas pada Pemindahan Hotel Jemaah Haji di Madinah

Kompas.com - 11/06/2023, 16:00 WIB
Reni Susanti

Penulis

MADINAH, KOMPAS.com - Keterlambatan (delay) penerbangan pesawat berimbas pada pelayanan jemaah haji di Madinah. Misalnya, perpindahan hotel.

"Di Madinah memang ada beberapa insiden kaitan dengan pemindahan akomodasi hotel jemaah haji, saya kira tidak berdiri sendiri, sebuah rentetan panjang dari perubahan konfigurasi ke pesawat, " kata Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat di Madinah, Minggu (11/6/2023).

Arsad mengatakan, Saudia Airlines beberapa kali mengubah konfigurasi kapasitas seat dari semula 480 penumpang menjadi 405 penumpang.

Baca juga: Bukan Diusir, Jemaah Haji yang Videonya Viral Dipindahkan ke Hotel Dekat Masjid Nabawi

"Nah yang tidak terangkut 75 penumpang pada kloter berikutnya tidak bisa dimasukkan di hotel yang sama karena terisi jemaah negara lain, sehingga menyebabkan pemindahan beberapa rombongan jemaah," kata dia.

Selai itu, maskapai penerbangan juga kerap melakukan delay sehingga jemaah terlambat masuk ke hotel di Madinah.

"Persoalan penerbangan bukan sekali atau dua kali, ternyata beberapa kali terjadi dan itu membuat repot tidak hanya jemaah, tetapi juga panitia yang ada di sini (Madinah), " kata dia.

Baca juga: Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak Lapor Gus Men

Di sisi lain, karakteristik hotel di Madinah sangat terbatas.

Apalagi saat ini Pemerintah Arab Saudi sedang dalam proses pembongkaran sejumlah hotel di Madinah. Sementara hotel baru, belum ada, walaupun sudah ada proyek yang tengah dibangun.

"Hotel baru belum selesai, masih tahap awal pembangunan artinya bangunan yang sudah ada terbatas bahkan dikurangi sementara bangunan baru belum ada, permintaan tinggi di sisi lain kapasitas hotel terbatas," ucap dia.

Dia menduga Saudi Airlines kerepotan mendapatkan order penerbangan jemaah haji dari seluruh dunia.

Pasalnya dalam ketentuan disebutkan, Saudia Airlines berhak memberangkatkan 50 persen dari kuota setiap negara yang memberangkatkan haji, termasuk Indonesia.

Jika Indonesia mendapatkan kuota 229.000 jemaah pada tahun ini, maka separuhnya atau sekitar 115.000 diangkut Saudia Airlines, sisanya Garuda Indonesia. Hal yang sama berlaku dengan pemberangkatan jemaah haji negara lain.

"Saudia Airlines juga mungkin terbatas pesawatnya. Bayangkan ada 2,5 juta jemaah haji di dunia, nah sekitar 1,25 juta diangkut Saudia Airlines," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com