Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Video Viral, Kemenag: Jemaah Kloter 14 Makassar Tidak Telantar, tapi Pindah Hotel

Kompas.com - 09/06/2023, 16:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan bahwa jemaah haji kelompok terbang (kloter) 14 embarkasi Makassar (UPG 14) tidak telantar di Tanah Suci.

Hal ini menanggapi viralnya video yang dinarasikan terjadi penelantaran jemaah haji dari embarkasi Makassar atau UPG 14.

Koordinator MCH Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Dodo Murtado mengatakan, jemaah haji tersebut hanya berpindah penginapan dari hotel asal ke hotel yang lebih dekat dengan Masjid Nabawi.

"Terkait viralnya potongan video yang dinarasikan terjadi penelantaran jemaah UPG 14 atau jemaah yang berasal dari embarkasi Makassar, pemerintah memastikan bahwa jemaah haji kelompok terbang 14 yang berasal dari embarkasi Makassar tidak telantar," kata Dodo dalam konferensi pers secara daring, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Bertambah 3, Jemaah Haji Indonesia Wafat di Arab Saudi Capai 29 Orang

"Potongan video yang viral adalah suasana saat proses pemindahan jemaah dari hotel asal ke hotel yang lebih strategis lebih dekat dengan masjid Nabawi," ujarnya lagi.

Dodo menyampaikan bahwa penginapan baru jemaah justru lebih dekat dengan Masjid Nabawi.

Kemudian, ia mengatakan, proses pemindahan telah selesai sehingga jemaah haji tersebut bisa melanjutkan aktivitas beribadahnya.

Di Madinah, jemaah melakukan ibadah arbain atau shalat 40 waktu berturut-turut. Setelahnya, jemaah akan diberangkatkan ke Mekkah untuk melaksanakan umrah haji atau umrah wajib.

"Permasalahan ini sudah diselesaikan oleh panitia. Jemaah sudah berada di hotel dan tengah melaksanakan ibadah arbain," katanya.

Baca juga: Jemaah Haji Dapat Asuransi Jiwa dan Kecelakaan, Ini Ketentuannya

Lebih lanjut, Dodo mengimbau agar jemaah haji khususnya jemaah lansia untuk menjaga kesehatan dan meminimalisasi aktivitas yang menguras tenaga seperti umrah sunnah berkali-kali.

Hal ini mengingat suhu di Madinah berkisar 30-42 derajat celsius. Sedangkan di Mekkah mencapai 32-46 derajat celsius.

"Pastikan selalu memakai alas kaki di luar hotel dan masjid dan gunakan alat pelindung diri, seperti payung dan topi lebar agar tidak terpapar sinar matahari secara langsung terutama saat di terminal bus shalawat," ujar Dodo.

Sebelumnya diberitakan, beredar video jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 14 asal Luwu Utara dan Luwu Timur, Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengaku diusir dari hotel tempat menginap di Arab Saudi.

Baca juga: Kloter Terakhir Gelombang Pertama Jemaah Haji Tiba di Madinah

Dalam video berdurasi 54 detik itu, tampak seorang jemaah haji laki-laki direkam oleh seorang jemaah haji perempuan. Dalam video itu, jemaah haji laki-laki tersebut mengaku telantar di Arab Saudi.

"Minta tolong Pak, kami dari Luwu Utara Kloter 14. Semoga pihak Provinsi Sulawesi Selatan untuk memperhatikan jemaah haji kloter 14 Luwu Utara dan Luwu Timur. Sekarang telantar di Arab Saudi. Tabe (mohon/permisi)," kata pria paruh baya dalam video yang beredar tersebut.

Sementara jemaah perempuan yang merekam aksi itu tampak memperlihatkan ratusan koper jemaah yang berjejer di depan sebuah gedung hotel.

"Ini saya kirim ke provinsi (Sulsel) ini. Kopernya tertumpuk ini. Ini (koper) sudah bertumpuk. Jemaah sudah ada di luar (gedung), bagaimana ini? Bingung semua (jemaah) lansia," ujarnya.

"Tabe (mohon) ini semua sudah diusir semua keluar. Tabe, ini semua lansia, kita lihat bagaimana jemaah haji Indonesia yang telantar sekarang. Tolong doata (doanya), bagaimana kami ini di sini di Arab Saudi. Tolong pemerintah diperhatikan. Tolong kami," katanya lagi menangis sambil merekam jemaah yang telantar.

Rupanya, jemaah kloter 14 hanya dipindahkan, yang awalnya berada di Al Harithia Hotel ke Hotel Front Taiba yang jaraknya lebih dekat dengan Masjid Nabawi.

Baca juga: Heboh Jemaah Haji Mengaku Diusir dari Hotel di Arab Saudi, Kemenag Sulsel: Jangan Buat Video yang Dapat Membuat Gaduh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com