Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah 3, Jemaah Haji Indonesia Wafat di Arab Saudi Capai 29 Orang

Kompas.com - 09/06/2023, 16:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan bahwa jemaah haji yang wafat di Arab Saudi kini berjumlah 29 orang.

Koordinator MCH Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, Dodo Murtado mengatakan, jemaah haji wafat ini bertambah tiga orang dari laporan yang disampaikan Kemenag pada Kamis (8/6/2023).

"Secara keseluruhan jemaah yang wafat hingga saat ini berjumlah 29 orang. Sesuai ketentuan jemaah haji yang wafat akan dibadalhajikan," kata Dodo dalam konferensi pers secara daring, Jumat (9/6/2023).

Dodo kemudian merinci, terdapat dua jemaah haji yang meninggal dunia di Madinah, yaitu jemaah asal embarkasi Solo dan embarkasi Jakarta-Pondok Gede.

Baca juga: Jemaah Haji Dapat Asuransi Jiwa dan Kecelakaan, Ini Ketentuannya

Jumlah jemaah haji yang wafat di Madinah sejumlah 23 orang. Sementara di Mekkah, terdapat satu jemaah haji yang meninggal dunia asal kloter JKS 03.

"Jumlah jemaah yang wafat di Mekkah hingga saat ini sejumlah enam orang," ujar Dodo.

Berdasarkan data sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (Siskohat) hingga 8 Juni 2023 pukul 24.00 WIB, jumlah total kedatangan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi berjumlah 106.000 orang.

Sementara itu, jemaah haji dan petugas yang masuk asrama haji hari ini untuk selanjutnya diberangkatkan ke Tanah Suci berjumlah 8.860 orang.

Rinciannya, dari embarkasi Medan sebanyak 360 orang atau 1 kloter; embarkasi Batam 374 orang atau 1 kloter; embarkasi Padang 393 orang atau 1 kloter; embarkasi Palembang 360 orang atau 1 kloter; embarkasi Jakarta Pondok Gede 780 orang atau 2 kloter; dan embarkasi Jakarta Bekasi 850 orang atau 2 kloter.

"Lalu, embarkasi Solo 1.800 orang atau 5 kloter, Surabaya 1.750 orang atau 4 kloter, embarkasi Banjarmasin 350 orang atau 1 kloter, Lombok 393 orang atau 1 kloter, Kertajati 748 orang atau 2 kloter, dan embarkasi Makassar 786 orang atau 2 kloter," kata Dodo.

Baca juga: Kemenag: 89.681 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com