Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS yang Kembali Disebut Digoda untuk Tinggalkan Anies...

Kompas.com - 08/06/2023, 08:57 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali disebut tengah digoda untuk mencabut dukungan pencalonan presiden Anies Baswedan. 

Informasi itu kembali bergulir saat ini, ketika Anies dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tengah intens mencari bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Anggota Tim Delapan KPP Sudirman Said mengungkapkan, ada sejumlah pimpinan partai politik (parpol) dan pejabat pemerintah yang mendatangi PKS dan memberikan tawaran berupa posisi hingga materi.

“Misinya itu supaya PKS keluar dari koalisi dan majunya Pak Anies digagalkan. Bentuknya apa? Ya namanya iming-iming bentuknya macam-macamlah,” tutur Sudirman di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Sudirman Said Ungkap Ada Pejabat Jokowi yang Ingin Gagalkan Pencapresan Anies Lewat PKS

Bukan kali ini saja PKS disebut mendapatkan sejumlah tawaran untuk meninggalkan Anies. Isu serupa pernah berhembus ketika partai yang dipimpin Ahmad Syaikhu itu tengah menjajaki pembentukan KPP bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat di akhir 2022.

Kala itu, viral di media sosial tudingan bahwa PKS mendapatkan tawaran dua kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju. Syaratnya, menggagalkan pembentukan KPP.

Namun demikian, kabar tersebut dibantah oleh Juru Bicara PKS M Kholid. Ia mengaku informasi tersebut sesat atau hoaks dan sikap PKS tetap menjadi parpol oposisi pemerintah.

“Jadi ada tawaran atau tidak ada tawaran, keputusan Musyawarah Majelis Syuro tersebut sudah tegas dan mengikat,” ungkap Kholid, 28 Oktober 2022.

PKS pastikan tetap bersama KPP

Dikonfirmasi Kompas.com soal pernyataan Sudirman Said di awal, Kholid mengaku tak mengetahui dengan pasti informasi tersebut.

Baca juga: Jika Demokrat Mundur dari Koalisi Perubahan, Mungkinkah Golkar Dilirik Nasdem-PKS?

Akan tetapi, ia enggan ambil pusing jika memang tawaran-tawaran itu ada untuk mempengaruhi sikap PKS atas dukungannya pada pencalonan presiden Anies.

“Kalau pun memang benar ada, itu hal biasa saja dan tidak akan mengubah keputusan PKS mengusung Pak Anies Baswedan,” tutur Kholid pada Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Kholid menekankan bahwa dukungan PKS pada Anies tak berubah karena keputusan itu diambil melalui forum resmi partai yang mengikat yaitu Musyawarah Majelis Syuro PKS.

“PKS optimis, Pak Anies akan berlayar bersama PKS, Nasdem dan Demokrat melalui KPP. Apapun godaan dan rayuannya, kami sudah solid,” imbuh dia.

Baca juga: Alasan Mahfud MD Tolak Tawaran PKS Jadi Cawapres Anies Baswedan

Adapun PKS, Partai Nasdem dan Partai Demokrat tergabung dalam KPP telah mendeklarasikan diri mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk Pemilu 2024.

Dinamika internal koalisi ini pun terus menghangat lantaran belum adanya cawapres untuk mendampingi Anies.

Meski demikian, Anies dan Tim Delapan KPP menyatakan sudah mengantongi satu nama cawapres. Namun, untuk sampai pada deklarasi masih membutuhkan serangkaian proses.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com