Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Sebut Masih Ada Kemungkinan Golkar dan PAN Dukung Ganjar Capres

Kompas.com - 25/05/2023, 12:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyebut ada kemungkinan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) turut mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

Sebab, ia mengatakan bahwa Partai Golkar dan PAN terus melakukan komunikasi dengan Ganjar Pranowo dan PDI-P selaku partai asal Gubernur Jawa Tengah tersebut.

"Tapi kan masih ada kemungkinan sama (dukungan calon) juga, karena kan baik Partai Golkar dan juga PAN masih terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan katakanlah Pak Ganjar dan PDI-P. Ya nanti kita tunggu lah, kita lihat (keputusannya)," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Arsul mengungkapkan, keputusan dukungan capres ini juga akan menentukan nasib Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Strong Voters PPP Naik Signifikan

Menurutnya, PPP kini telah bekerja sama politik dengan PDI-P mengusung Ganjar. Tetapi, dua rekan partai di KIB, yaitu Golkar dan PAN belum menentukan pilihan.

"PPP kan sudah memutuskan untuk mengusung Pak Ganjar. Dengan demikian, berarti berkoalisi atau bekerja sama dengan PDI Perjuangan," ujarnya.

"Nah, Golkar dan PAN sedang dalam proses mengambil keputusan. Apakah keputusannya sama atau tidak sama (dukungan calon), itu yang nanti akan menentukan status KIB," kata Arsul lagi.

Wakil Ketua MPR ini menekankan bahwa KIB tak perlu secara formal mengumumkan pada publik jika pada akhirnya bubar.

Baca juga: PPP Klaim Golkar dan PPP Sedang Dalam Proses Usung Ganjar Capres atau Tidak

Meski demikian, PPP ditegaskan tidak masalah jika akhirnya Golkar dan PAN mendukung capres berbeda.

"Saya kira yang paling penting sepanjang kemudian tidak eker-ekeran, tidak saling menjatuhkan, ya biar saja seperti yang ini, itu berlangsung gembira. Saya setuju dengan istilahnya Pak Muhaimin itu politik riang gembira, jadi beda-beda enggak apa-apa," kata anggota Komisi III DPR ini.

Sebelumnya, PDI-P dan PPP resmi bekerja sama politik setelah keduanya bertemu di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta, Minggu (30/4/2023).

Kerja sama politik ini dilakukan usai PPP memberi dukungan pada Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Baca juga: PPP Tidak Masalah jika Golkar dan PAN Tak Dukung Ganjar Jadi Capres

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto sempat memberikan sinyal warna-warna partai yang baik untuk merapat mendukung Ganjar.

Warna yang disebut pun menyerupai lirik lagu Pelangi.

"Ya kan ada, dalam lagu saja ada merah, kuning, hijau, kan itu sesuatu yang baik," kata Hasto ditemui di Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

"Di langit yang biru," ujarnya lagi.

Hal ini disampaikan Hasto ketika ditanya respons mengenai kode partai politik warna kuning akan yang mengusung Ganjar.

Namun, Hasto tak mengungkap partai politik mana yang termasuk warna-warni tersebut.

Lebih lanjut, Hasto meminta semua pihak menunggu pernyataan resmi dari partai-partai yang bakal membangun kerja sama politik dengan PDI-P.

Baca juga: PPP Sambut Baik jika PAN Akhirnya Dukung Ganjar Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com